Gempita.co-Timnas Indonesia U-19 kembali menelan kekalahan telak dari Korea Selatan U-19 dalam pertandingan uji coba di Stadion DGB Daegu Bank Park, Selasa (29/3). Berikut 3 penyebab Timnas Indonesia U-19 dibantai Korsel.
Timnas IndonesiaU-19 kali ini kalah 1-5 dari Korea Selatan U-19. Ini merupakan uji coba kedua melawan Korsel dalam bagian dari rangkaian pemusatan latihan Tim Garuda Muda di Negeri Ginseng.
Pada uji coba pertama Timnas Indonesia U-19 juga dibantai Korsel, namun dengan skor 7-0 pada Jumat (25/) lalu.
Kini, pada pertemuan kedua Timnas Indonesia juga masih kesulitan menghadapi Korsel yang memang unggul kualitas permainan. Berikut 3 faktor Timnas Indonesia U-19 kalah dari Korsel.
1. Pertahanan Lemah
Pemain Timnas Indonesia U-19 sejatinya mampu bermain disiplin dalam delapan menit pertama melawan Korsel, Selasa (29/3). Namun, pada menit kesembilan, konsentrasi pemain belakang timnas U-19 mulai buyar.
Pertahanan Indonesia yang mengandalkan tiga bek tengah sangat mudah ditembus pemain-pemain korsel dan membuat tim Garuda Muda harus kebobolan.
Bahkan, dalam waktu lima menit (menit 9-16), Korsel mampu mencetak tiga gol ke gawang Indonesia.
2. Kurang Tenang
Para pemain Timnas Indonesia U-19 juga tampak kurang tenang saat akan memulai serangan, baik saat melakukan build-up ataupun saat melakukan serangan balik usai merebut bola dari kaki lawan.
Akibat kurang tenang, para pemain Timnas Indonesia U-19 kerap salah melepaskan umpan ketika mendapatkan pressing dari pemain-pemain Korsel.
Walhasil, serangan yang coba dibangun Timnas Indonesia U-19 pun dengan mudah putus di tengah jalan.
3. Finishing
Penyelesaian akhir juga menjadi salah satu penyebab Timnas Indonesia U-19 hanya mampu mencetak satu gol dalam pertandingan ini.
Pada laga ini sebenarnya Timnas Indonesia memiliki beberapa peluang emas seperti pada menit ke-23.
Saat itu Indonesia mendapatkan peluang emas lewat tembakan Arsa Ahmad yang lepas dari kawalan pemain belakang Korsel. Sayang, tembakannya masih melambung di atas mistar Korsel.
Di menit ke-84, Indonesia juga mendapatkan peluang emas lewat Marcelino Ferdinan. Berawal dari skema serangan balik, Marcelino yang bebas dari kawalan pemain belakang lawan mampu melepas tembakan, namun dapat ditepis kiper Korsel.
Tiga catatan ini setidaknya bisa menjadi bahan evaluasi bagi tim asuhan Shin Tae Yong jelang menghadapi laga-laga uji coba selanjutnya di Korea Selatan.