Gempita.co – Larangan baru diumumkan pemerintahan Taliban Afghanistan, ratusan salon kecantikan yang dikelola perempuan untuk ditutup.
Diberi waktu satu bulan, semua bisnis tersebut harus ditutup, larangan terbaru dari rangkaian pembatasan yang menghalangi akses perempuan untuk bekerja dan ke ruang publik di negara itu yang dilanda kemiskinan.
Kementerian Pencegahan Kejahatan dan Penegakan Kebajikan Taliban telah memberi tahu pihak berwenang di ibu kota, Kabul, dan provinsi untuk segera menegakkan larangan dan mencabut izin semua salon. Dikatakan, arahan itu adalah fatwa pemimpin tertinggi Taliban yang tertutup, Hibatullah Akhundzada.
Juru bicara kementerian moralitas mengonfirmasi pemberitahuan itu pada Selasa tanpa merinci lebih lanjut.
PBB mengimbau Taliban agar membatalkan dekrit penutupan salon kecantikan. “Pembatasan baru terhadap hak-hak perempuan ini akan berdampak negatif terhadap ekonomi dan bertentangan dengan pernyataan dukungan bagi kewirausahaan perempuan,” cuit kantor PBB di Kabul.
PBB dan komunitas internasional pada umumnya telah menuntut diakhirinya pembatasan akses perempuan Afghanistan ke kehidupan publik dan pendidikan. Mereka memperingatkan bahwa kebijakan tersebut telah membuat “hampir tidak mungkin” bagi dunia untuk memberi legitimasi kepada pemerintah Taliban.
Akhundzada menolak seruan untuk melonggarkan pembatasan terhadap perempuan. Ia bersikeras pemerintahannya menjalankan negara itu sesuai budaya Afghanistan dan hukum Islam.
Sumber: VoA