Taliban Ngotot Memaksakan Kehendak, Perundingan Terancam Buntu

Delegasi Taliban di Doha, Qatar - Foto: ParsToday

Doha, Gempita.co – Wakil Presiden Afghanistan, Sarwar Danesh mengatakan Taliban dengan memaksakan masuknya tema tertentu dalam agenda perundingan damai telah membawa proses negosiasi ini ke jalan buntu.

“Perundingan Qatar telah gagal karena Taliban mengintensifkan perang, menolak gencatan senjata, dan memaksakan masuknya tema tertentu dalam negosiasi intra-Afghan,” ungkap Danesh seperti dikutip Tasnimnews, Ahad (11/10/2020).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Dia menjelaskan pemerintah dan Taliban berbeda pandangan dalam menentukan agenda perundingan.

“Taliban ngotot agar kesepakatan mereka dengan AS di Doha dijadikan sebagai referensi dalam segala hal, padahal pemerintah Kabul telah mengusulkan agar al-Quran, Sunnah atau syariat menjadi acuan untuk segala hal, tetapi mereka sekarang berpaling dari syariat demi kekuasaan,” ujar Wapres Afghanistan.

Danesh sebelum ini mengatakan bahwa Taliban dengan berintegrasi dengan sistem Republik Islam, dapat mencapai tujuan politiknya melalui pemilu parlemen dan presiden.

Perundingan intra-Afghan dimulai sejak satu bulan lalu di Qatar, tetapi belum membuahkan hasil dan perang antara kedua pihak semakin memanas.

Para pengamat politik di kawasan percaya bahwa Taliban tidak akan menerima gencatan senjata dan mereka memanfaatkan kekacauan sebagai tuas tekanan dan perundingan sebagai alat untuk memperluas pengaruhnya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali