Jakarta, Gempita.co – Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah resmi mengusulkan Taman Nasional Ijen menjadi bagian UNESCO Global Geopark (UGG).
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersyukur atas dukungan Pemerintah Pusat. Dia juga menyampaikan terima kasih terhadap semua pihak yang turut mendukung pengusulan Ijen menjadi geopark dunia.
” Kami sudah berkomunikasi dengan KNIU. Surat sudah dikirimkan ke Sekretariat International Geoscience and Geoparks Programme (IGGP) UNESCO di Paris. Terima kasih kepada Gubernur Jatim Ibu Khofifah Indar Parawansa dan jajaran Kemendikbud yang telah mendorong dan membantu kami menyiapkan semua ini,” ujar Anas, dikutip dari Liputan6.com.
Jika masuk dalam jaringan Global Geopark, maka UNESCO akan mempromosikan Banyuwangi sebagai bagian dari jaringan taman alam dunia. Itu akan meningkatkan posisi Banyuwangi di mata dunia sebagai destinasi kaya akan pesona alam dan berdampak pada peningkatan keterlibatan masyarakat.
“Sejumlah bukti telah menunjukkan, setelah masuk UGG, jumlah orang yang ingin datang semakin besar, termasuk dari kalangan internasional. Tentu ujungnya adalah menggerakkan ekonomi lokal, terus membuka lapangan pekerjaan melalui sektor-sektor turunan yang tumbuh, seperti olahan pangan, UMKM, seni pertunjukan, jasa transportasi, dan sebagainya,” kata Anas.
Anas mengatakan pihaknya terus memenuhi persyaratan administrasi agar Ijen bisa menjadi global geopark. Termasuk penyiapan dokumen ilmiah mengenai potensi yang terkandung di kawasan Ijen.
“Kami juga berterima kasih khususnya kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang terus mendorong Banyuwangi menjadi kawasan geopark sejak 2018,” ucap Anas.
Ketua Harian KNIU Kemendikbud, Arief Rachman, pihaknya segera memfasilitasi Banyuwangi untuk menyelesaikan proses administrasi dokumen yang disyaratkan UGG.
” Kami akan bantu siapkan ini,” ucap Arief. Selanjutnya, Arief mengapresiasi langkah Banyuwangi dalam membangun pariwisata dengan menerapkan sustainable tourism. Sehingga tidak melulu mengejar finansial namun turut terlibat dalam pelestarian alam.
” Kami berpesan agar fasilitas fisik yang akan dibangun terkait geopark jangan sampai merusak keaslian geopark, karena UNESCO sangat memperhatikan keaslian geopark,” kata dia.