Teknologi Komunikasi Menjadi Sumber Perubahan Besar di Bidang Kekuatan Politik Dan Ekonomi Dunia

Jakarta, Gempita.co – Teknologi komunikasi modern memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku para aktor politik, yang dapat ditelusuri di bidang sosial, ekonomi, dan budaya. Dunia maya – yang merupakan produk dari teknologi World Wide Web – dengan sendirinya memiliki fitur menarik dan penting, dan perannya yang paling penting adalah menciptakan perubahan di bidang politik dan komunikasi antara pemerintah dan rakyat.

Internet mendefinisikan konsep-konsep baru untuk globalisasi dan menghadirkan pandang baru terhadap dunia politik.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Menurut pakar sosiologi dan komunikasi, Manuel Castells, posisi internet sebagai infrastruktur dasar masyarakat informasi sangat penting, karena internet membantu memperkuat masyarakat informasi di segala aspeknya.

Istilah jejaring sosial pertama kali diperkenalkan oleh Professor J.A Barnes pada tahun 1954, dan dengan cepat menjadi kategori utama dalam penelitian dan studi.

Dalam istilah jejaring sosial tradisional, jejaring sosial merupakan sebuah sistem struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individu atau organisasi.

Jejaring sosial ini akan membuat mereka yang memiliki kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang telah dikenal sehari-hari sampai dengan keluarga bisa saling berhubungan.

Saat ini, jejaring sosial menjadi tempat berkumpulnya ratusan juta pengguna internet yang berinteraksi dan bertukar informasi tanpa memandang batas, bahasa, jenis kelamin, atau budaya. Pada dasarnya, jejaring sosial dirancang untuk meningkatkan dan memperkuat interaksi sosial di dunia maya.

Zeynep Tufekci, sosiolog media asal Turki dalam sebuah artikel di New York Times menulis, “Hanya Facebook yang memiliki data yang dapat mengungkapkan dengan tepat bagaimana berita palsu, hoax, dan misinformasi menyebar, seberapa banyak, siapa yang membuat dan siapa yang membacanya, dan seberapa besar pengaruhnya. Sayangnya, Facebook melakukan kontrol penuh atas akses ke data ini oleh para peneliti independen. Ini seperti perusahaan tembakau yang mengontrol akses ke semua catatan medis pasien korban rokok.”

CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa pihaknya tidak akan lagi merekomendasikan konten kelompok sipil dan politik kepada pengguna platform tersebut. Namun, Zuckerberg menolak menjawab bagaimana dia akan mengurangi konten politik dari feed berita pengguna.

Keputusan Facebook ini tampaknya tidak memuaskan para kritikus perusahaan tersebut. Mereka percaya bahwa satu-satunya solusi adalah meningkatkan kesadaran dan memperkuat sistem keamanan pengguna dari pengaruh jejaring sosial dan berita bohong yang tersebar di sana.

Sumber: parstoday

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali