Jakarta, Gempita.co – Para tenaga kesehatan akan segera diberi dosis ke-3 vaksin COVID-19.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, ini dilakukan untuk lebih melindungi tenaga medis dari berbagai varian baru atau mutasi virus corona terutama varian delta, yang disebutnya lebih cepat menular.
“Catatan kami adalah karena memang kondisi vaksinasi kita, masih belum mencakupi seluruh vaksinasi, maka penting untuk kita pahami vaksinasi ke-3 ini hanya diberikan kepada nakes. Vaksinasi ini hanya kita berikan kepada karena tenaga kesehatan kita yang setiap hari bertemu dengan virus yang tinggi sekali kadarnya, mereka harus kita lindungi mati-matian, agar bisa konsentrasi bekerja,” ujar Budi dalam telekonferensi pers di Jakarta, Jumat (9/7).
Adapun vaksin COVID-19 yang akan diberikan kepada para tenaga medis tersebut adalah buatan Moderna, yang diharapkan bisa memberikan kekebalan yang maksimal terhadap varian mutasi virus yang ada.
“Vaksin Moderna ini rencananya akan datang di hari Minggu (11/7) dan diharapkan mulai minggu depan sudah bisa kita mulai,” tuturnya.
Rencana pemberian vaksin dosis ketiga kepada tenaga kesehatan ini, ujar Budi, juga merupakan rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Dalam kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, sebanyak 1,47 juta tenaga kesehatan yang akan segera mendapatkan vaksin dosis ketiga ini.
“Program vaksinasi ke-3 (booster) akan dilakukan mulai minggu depan untuk 1,47 juta tenaga kesehatan. Teknis pelaksanaannya akan diatur oleh kementerian kesehatan,” ungkap Airlangga.
Booster Vaksinasi Dosis Ketiga bagi Nakes Dibutuhkan
Sementara itu kepada VOA, Ahli Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan vaksinasi dosis ke-tiga memang sangat dibutuhkan mengingat penyebaran varian delta. Namun, sebaiknya bukan hanya tenaga kesehatan di rumah sakit saja yang diberikan vaksinasi ketiga, melainkan juga mereka yang bertugas di fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya.
“Booster itu kalau bisa messenger RNA, untuk tenaga kesehatan dan kalau bisa pekerja di sektor essensial. Itu penting banget ya. Tenaga kesehatan itu bukan hanya yang di Rumah Sakit saja tapi ada yang di kantor kesehatan Pelabuhan, sampai level puskesmas. Itu yang harus diutamakan. Menurut saya kalau Sinovac tidak ada, ya Pfizer saja, sebagai booster,” ujar Dicky.