Gempita.co – Informasi terbaru terkait kudeta gagal di Yordania menyebutkan, Putra Mahkota Arab Saudi mengatakan Israel bersedia bekerja sama dalam kudeta ini dengan syarat, dan Uni Emirat serta Amerika Serikat juga ikut terlibat di dalamnya.
Fars News (19/4/2021) melaporkan, kudeta terhadap Raja Yordania Abdullah II yang terjadi baru-baru ini, adalah proyek multilateral, dan merupakan kudeta besar dalam semua skala, karena di dalamnya melibatkan AS, Israel, Saudi dan UEA.
Seorang pejabat Yordania mengonfirmasi informasi ini dan membenarkan bahwa kudeta dirancang di Israel, karena Yordania tidak mendukung prakarsa perdamaian yang dipaksakan AS-Israel, “Kesepakatan Abraham”, dan menentangnya.
Menurut pejabat itu, sikap Yordania membuat Israel cemas, jangan sampai ini merupakan lampu hijau untuk memicu pergerakan warga Palestina yang tinggal di Yordania, dan suku-sukunya untuk melawan Kesepakatan Abraham.
Sumber: Parstoday