Terhubung Secara Digital, UMKM Sektor Kuliner Tetap Bertahan di Saat Pandemi

Bogor, Gempita.co – Pandemi Covid-19 berdampak langsung ke berbagai aspek ekonomi masyarakat, terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Banyak UMKM yang merosot omzetnya, namun, beberapa UMKM masih cukup kuat bertahan di antaranya UMKM di sektor kuliner.

Deputi Bidang Usaha Mikro KemenkopUKM Eddy Satriya dalam sambutannya pada kegiatan Pelatihan Vokasional Bagi Usaha Mikro Sektor Kuliner di Bogor, Jawa Barat, yang diselenggarakan pada 27-29 Mei 2021.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Menurut Eddy, UMKM menjadi salah satu penyangga perekonomian Indonesia. Terbukti ketika Indonesia mengalami dua kali krisis, UMKM yang paling mampu bertahan.

“Hari ini di tengah krisis akibat pandemi Covid-19 UMKM juga masih bisa bertahan. Meskipun pertumbuhan ekonomi masih kontraksi atau minus dalam beberapa kuartal, berkat UMKM pertumbuhannya mulai mendekati angka satu yang semula minus 5,” ujar Eddy.

Eddy mengatakan berkat dunia digital perlahan UMKM pun bangkit. Berdasarkan survei The World Bank IBRD-IDA terkait dampak pandemi di Indonesia, ternyata sebanyak 42 persen UMKM menggunakan media sosial atau digital platform sebagai antisipasi kebijakan social distancing.

“Hal ini menunjukkan adanya perubahan UMKM yang mulai beralih menggunakan teknologi digital serta pemanfaatan internet untuk menjalankan bisnisnya,” katanya.

Eddy menilai pandemi Covid-19 memang telah memaksa orang untuk mencoba hal baru di dunia digital. Saat ini, dunia digital bukan lagi monopoli anak muda milenial tetapi juga “emak-emak berdaster”.

Mereka menjajal menjalankan usahanya secara digital meski sektor digital sesuatu hal yang baru. Adanya dorongan yang keras dan kuat, khususnya dari para ibu, membangkitkan daya juang mereka.

Sementara itu, Penasihat Dharma Wanita Persatuan KemenkopUKM, Suzana Teten Masduki, dalam pengarahannya menyampaikan pentingnya aspek penguasaan teknik pengolahan makanan. Karena dari sinilah makanan yang dihasilkan sehat atau tidak.

“Dengan penguasaan ini juga berarti kita menjaga asupan gizi seimbang yang manfaatnya bisa didapatkan oleh tubuh. Dengan tubuh yang sehat dapat menjaga daya tahan tubuh kita,” katanya.

Suzana melihat peluang usaha makanan sehat seperti frozen food dapat menunjang pola hidup bersih dan sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Jenis makanan ini juga memiliki nilai tambah dan bisa dipasarkan secara online.

Pelatihan yang diikuti 33 pelaku usaha mikro ini diadakan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) bersama Dharma Wanita Persatuan Kemenkop UKM.

Program pelatihan dan pendampingan bagi usaha mikro kali ini fokus dengan topik pembuatan frozen food serta konten untuk memasarkan produk secara digital, baik melalui video sederhana atau pengambilan produk untuk dipajang di toko online milik pelaku usaha mikro.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali