Ternyata Menggunakan Tali Masker Berbahaya, Berikut Penjelasannya

Ilustrasi

Jakarta, Gempita.co – Ternyata penggunaan tali masker tak sepenuhnya bermanfaat. Alih-alih mempermudah, penggunaan tali justru berisiko akan menularkan virus corona.

“Karena lapisan luar yang berhubungan dengan udara luar jadi bisa terkena kulit atau terpegang oleh tangan. Terus, nanti tangan menyentuh mata hidung,” ujar dokter spesialis paru-paru, Erlang Samoedro, dilansir dari CNNIndonesia.com, Rabu (24/1/2021).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Dengan alur sedemikian rupa, menurut Erlang, penggunaan tali masker justru akan menambah atau memicu risiko penularan virus corona penyebab Covid-19.

Hal senada juga diutarakan Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Brigjen TNI (Purn) dr. Alexander K Ginting.

“Sebenarnya, bagian dalam masker itu tidak boleh kontak dengan lain-lain, kecuali dengan bagian tubuh,” kata dia, dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube BNPB, belum lama ini.

Saat digantung, jelasnya, masker akan mengenai pakaian, yang bisa jadi terkontaminasi virus. Padahal, aturan yang benar adalah bahwa masker tak boleh bersentuhan dengan benda apa pun, kecuali bagian tubuh.

Masker, lanjut Alexander, tak seharusnya terlalu sering dilepas-pasang. Pasalnya, sangat mungkin ada virus yang menempel di permukaannya.

“Saat disentuh, tangan yang terkena bagian terkontaminasi akan menularkan virus ke hidung atau mata saat menyentuh wajah,” katanya.

“Naik turunnya masker itu yang kita khawatirkan, terlebih jika jari-jari kita menyentuh bagian luar masker,” tambah Alexander.

Ganti Masker

Di tengah aktivitas sehari-hari yang terus berjalan seperti biasa, rasanya tak mungkin jika seseorang bisa terus menerus menggunakan masker. Seseorang tetap perlu melepas masker, misalnya saja saat makan pada jam istirahat kerja.

Untuk mengatasi hal tersebut, Erlang menyarankan masyarakat untuk selalu menyiapkan beberapa masker saat beraktivitas di luar rumah.

“Saat aktivitas, sebaiknya punya beberapa masker,” katanya.

Daripada menggantung masker lalu memakainya kembali, sebaiknya ganti saja masker yang digunakan. Erlang mengatakan, masker yang basah, baik terkena air liur atau cairan keringat, perlu diganti.

“Masker yang sudah basah tidak bisa berfungsi dengan baik,” kata Erlang.

Erlang mengatakan, masker sebaiknya dipakai tidak lebih dari delapan jam. Lebih dari delapan jam, masker harus diganti.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali