Ekspor Rendang ke Arab Saudi, Terobosan Sentra IKM Rendang Payakumbuh

Payakumbuh, Gempita.co – Sekretaris Kementetian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Sesmenkop UKM) Arif Rahman Hakim melakukan kunjungan kerja di Sumatera Barat (Sumbar) untuk koordinasi pemberdayaan KUMKM dan mengetahui perkembangan UKM yang sudah siap untuk eksport.

Dalam kunjungannya ke Pelaku usaha kecil olahan rendang Arif Rahman Hakim memberikan apresiasi atas keberhasilan sentra IKM (Industri Kecil Menengah) rendang Payakumbuh yang mampu menghimpun puluhan UMKM produsen rendang dalam satu wadah koperasi serta memiliki rumah produksi bersama.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Sentra produksi rendang dibawah binaan  UPTD (Unit pelayanan Teknis Daerah)  P3R  (Pusat Pengembangan dan Pelayanan Rendang) Kota Payakumbuh Sumbar  ini juga telah manpu memasarkan rendang ke berbagai penjuru tanah air, bahkan pasar ekspor untuk bumbu rendang ke Saudi Arabia.

” Luar biasa, itu yang saya tangkap dari penjelasan Bapak Wal Asri,  Kadinasterin Kota  Payakumbuh. ini menunjukkan kalau kita fokus pada satu usaha, dalam hal ini rendang, maka tingkat keberhasilannya akan sangat tinggi. mudah- mudahan ini dapat dikembangkan lagi dengan tehnologi menuju usaha yang lebih profesional,” ujar Arif, saat mengunjungi sentra IKM Rendang  Payakumbuh, Sumbar, Sabtu (17/4/2021).

Arif menjelaskan, Kemenkop UKM  memiliki kegiatan kegiatan yang bisa disinergikan dengan pelaku usaha kecil menengah yang memiliki potensi ekspor.  “Juga telah dibentuk deputi khusus deputi bidang UKM yang tema utamanya memjadikan UKM naik kelas,  memberikan kontribusi yang lebih besar pada PDB  maupun  sumbangan ekspor,”kata Arif .

Lebih lanjut Arif  menjelaskan, IKM rendang bisa mencontoh Selandia Baru yang koperasinya fokus pada peternakan sapi sehingga mampu menguasai pasar dunia.” Sumatera Barat khususnya Payakumbuh dengan ikonnya rendang, saya kira juga mampu menguasai pasar domestik setidaknya. Rendang ini bisa diterima dari Sabang sampai Merauke, berarti ada 270 juta pasar domestik yang bisa digarap, tinggal bagaimana strateginya,” katanya.

Arif juga melihat,sentra IKM Rendang Payakumbuh ini  selain memiliki potensi besar juga dilengkapi peralatan produksi yang lengkap, dan UMKM nya juga sudah diagregasi dalam satu wadah koperasi. Karena itu pihaknya mendorong IKM Rendang Payakumbuh ini menjadi lembaga inkubasi koperasi modern.

” Nantinya akan banyak yang bisa kita sinergi kan,  karena sesuai juga dengan salah satu tema di KemenkopUKM yaitu koperasi modern. Selain itu juga bisa jadi inkubas wirausaha, dan itu juga sesuai dengan tema Kemenkop UKM dalam upaya menciptakan wirausaha muda produktif,” tandas Arif.

Siap Ekspor

Ditempat yang sama Kadinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Kadinasterin) Kota Payakumbuh, Wal Asri mengatakan didirikannya  sentra rendang oleh UPTD P3R kota Payakumbuh ini, karena melihat potensi UMKM rendang yang sangat besar namun belum terhimpun dalam satu wadah. ,” Karena itu kami kumpulkan mereka untuk dibimbing dan bagaimana memproduksi rendang yang higienis dan efisien,” ujar Wal Asri.

Apalagi kata Wal Asri, dalam hal pasokan bahan baku tidak menjadi masalah karena, IKM rendang  kota Payakumbuh ini berdekatan dengan lokasi Peternakan
Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Hijauan Pakan Ternak (HPT) Kementerian Pertanian yaitu di Padang Mengatas di Kabupaten Payakumbuh yang  dengan luas hampir 280 hektar dan memiliki 1.300 sapi.

” Kami  membentuk sentral IKM Rendang untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat.  Yang berbinis itu koperasi sebagai  pelaku usaha sementara anggota koperasi adalah UMKM Rendang setempat,” ungkap  Wal Asri.

Kini sentra IKM Rendang Payakumbuh, juga bersiap menembus pasar ekspor menyusul telah diterimanya sertifikat ISO 22000 dan membuatnya menjadi satu-satunya sentra rendang yang sudah memiliki kelengkapan sertifikasi olahan pangan.

“Kami dari Pemerintah Kota (Pemkot) Payakumbuh terus berupaya melengkapi Sentra IKM Rendang dengan sertifikasi berskala nasional dan internasional. Alhamdulillah tahun ini semua sudah lengkap,” jelasnya pula.

Ditambahkannya berbagai sertifikasi dibutuhkan agar produk yang nanti dihasilkan bisa terjamin dan bisa menembus sampai ke pasar internasional.

“Untuk tahun lalu kita sudah dapat sertifikat izin edar untuk sembilan varian produk rendang, sertifikat halal, sertifikat daya simpan dengan masa kadaluarsa 14 bulan, dan terakhir sertifikat keamanan pangan HACCP,” terangnya.

Pihaknya juga telah menyelesaikan sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) yang merupakan bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan higiene-sanitasi.

Hal itu merupakan kelayakan dasar jaminan keamanan pangan asal hewan pada unit usaha pangan asal hewan. Selanjutnya juga tengah diselesaikan sertifikat SNI.

Wal Asri menyebutkan dengan lengkapnya sertifikasi tersebut artinya untuk kebutuhan ekspor sudah lengkap dan secara standarisasi produk IKM Rendang Payakumbuh sudah layak ekspor.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali