Gempita.co – Amerika Serikat (AS) secara diam-diam telah meningkatkan pasokan minyak mentah dari Rusia sebesar 43 persen atau sebanyak 100.000 barel per hari selama seminggu terakhir.
Hal ini terungkap dari Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Mikhail Popov dalam wawancara dengan harian lokal Rusia, Komsomolskaya Pravda, seperti dilansir oleh Telesurenglish dan ANI news.
“AS memaksa Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, sementara mereka sendiri tidak hanya terus mengimpor minyak dari Rusia tetapi juga meningkatkan volume pasokan emas hitam (batubara) sebesar 43 persen selama seminggu terakhir, menjadi 100.000 barel per hari!” kata Popov.
Menurut wakil sekretaris Dewan Keamanan, Eropa seharusnya mengharapkan kejutan serupa dari AS. Dia juga menekankan bahwa Washington tidak mengizinkan orang Eropa untuk mengambil tindakan serupa untuk saat ini.
“Selain itu, Washington mengizinkan perusahaannya untuk mengekspor pupuk mineral dari Rusia, mengakui mereka sebagai barang penting,” tambah Popov dikutip dari Telesurenglish.
Adapun, sejumlah negara mulai memperketat sanksi terhadap Rusia setelah Putin mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk sebagai negara berdaulat pada 21 Februari 2022. Tiga hari kemudian, dia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina, mengklaim bahwa kedua republik meminta bantuan dalam menghadapi agresi Kiev.
Amerika Serikat dan Eropa mengutuk tindakan Rusia di Ukraina dan mengaktifkan beberapa sanksi individu dan sektoral yang bertujuan menimbulkan kerusakan paling signifikan bagi ekonomi Rusia. Langkah sanksi ini dilakukan dalam upaya menekan Moskow untuk menarik pasukannya dari wilayah Ukraina.
Sumber: asiatoday