Jakarta, Gempita.co- Ketum Gerindra Prabowo Subianto hingga kini belum juga mengumumkan cawapres pendampingnya di Pilpres 2024.
Menteri pertahanan itu diyakini tak mengambil keputusan lantaran ingin merangkul Golkar sebagai rekan koalisi bersama PKB.
Peneliti BRIN Aisah Putri Budiarti mengatakan maish ada beberapa bulan menuju pendaftaran kandidat pilpres.$/
Hal ini tentu dimanfaatkan oleh semua partai untuk melakukan lobi politik membangun koalisi politik agar semakin besar dan menjaring cawapres paling potensial untuk membawa kemenangan.
“Hal ini tidak luput dilakukan oleh Gerindra dan Prabowo. Meski koalisi bersama PKB cukup untuk mencalonkan kandidat pilpres, tetapi memperluas koalisi tentu akan menguntungkan bagi Gerindra,” ujar Aisah saat dihubungi, Selasa (30/5).
Apalagi, ujar dia, partai yang saat ini dilobi adalah Golkar. Salah satu partai besar dengan loyalitas pemilih yang stabil.
Namun, lanjut dia, Golkar sudah punya nama yang diusung oleh partai sebagai kandidat pilpres, yakni Airlangga Hartarto.
“Sehingga koalisi dengan Golkar tak akan cepat dapat membentuk sebuah kesepakatan, karena akan mempengaruhi posisi PKB dan Cak Imin dalam kandidasi pilpres, serta masih adanya pertimbangan untuk mencalonkan sendiri dan membangun kubu keempat,” tegas Aisah lagi.
Ketum Gerindra Prabowo Subianto hingga kini belum juga mengumumkan cawapres pendampingnya di Pilpres 2024.