Terungkap Penyebab DKI Cetak Rekor Kasus Corona Harian

Dari 12.039 kasus positif di ibu kota tersebut, 646 di antaranya masih dirawat di beberapa rumah sakit, sedangkan 3.366 lainnya menjalani isolasi mandiri/foto: China Daily

Jakarta, Gempita.co-Penambahan kasus positif baru COVID-19 di Jakarta pada Sabtu kemarin kembali mencetak rekor.

Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menduga hal itu diakibatkan adanya kerumunan yang terjadi dalam waktu dua pekan terakhir.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Aziz mengatakan kerumunan yang terjadi di Jakarta itu di luar kemampuan Pemprov DKI Jakarta melakukan antisipasi. Karena itulah angka kasus positif baru COVID-19 di Ibu Kota melonjak.

“Saya kira memang beberapa hari terakhir banyak sekali kerumunan yang kita lihat, memang kerumunan-kerumunan ini di luar kemampuan Pemda DKI juga untuk mencegahnya, jadi memang selalu ada risiko seperti itu,” ujar Aziz kepada wartawan, Minggu (22/11/2020).

Aziz mengatakan Pemprov DKI Jakarta seharusnya melakukan tindakan antisipasi agar tidak terjadi kerumunan. Sebab, selama ini angka kesembuhan pasien Corona di Jakarta sudah tinggi.

“Kalau sudah ada kasus naik seperti ini yang harus dipikirkan adalah bukannya preventif, tapi juga antisipatif, sekarang coba kan preventif tapi nggak mampu preventif, coba antisipatif, bagaimana kasus yang besar ini harus diimbangi dengan kemampuan sembuh yang tinggi. Karena kan DKI selama ini kesembuhannya cukup baik ya, itu harus ditingkatkan lagi, sehingga kasus yang tinggi ini tidak berakibat fatal bagi masyarakat di bawah,” katanya.

Lebih lanjut, Aziz mengatakan lonjakan kasus Corona di Jakarta pada Sabtu (21/11) bisa jadi dari kerumunan yang ada di acara Habib Rizieq. Selain itu, Aziz menyebut masyarakat saat ini sudah mulai lelah dengan kegiatan work from home (WFH), sehingga mereka memutuskan bepergian ke luar rumah.

“Bisa jadi (kerumunan acara Habib Rizieq). Di luar kerumunan-kerumunan itu pun kalau saya lihat masyarakat sudah mulai merasa mungkin capek menjalankan work from home dan sebagainya, restoran sudah mulai ramai dan juga mereka duduk berdekatan, ngobrol-ngobrol, tentunya cukup berpotensi besar juga terhadap penularan-penularan ini, sosialisasinya harus digencarkan lagi, dan juga langkah-langkah preventif maupun korektif harus benar-benar diaktifkan lagi,” kata Aziz.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali