Jakarta, Gempita.co – Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) merayakan resepsi Hari Nasional Republic of China (Taiwan) ke-112 di Jakarta, pada Senin (9/10/2023) malam.
Acara yang berlangsung meriah tersebut, dihadiri sekitar 800 undangan, terdiri dari pejabat pemerintah Indonesia, anggota parlemen, korps diplomatik, pengusaha Taiwan, cendekiawan, seniman, budayawan, dan wartawan.
Kepala TETO John Chen pada jamuan perayaan HUT Taiwan itu menyatakan, didorong oleh Kebijakan ke Arah Selatan (New Southbound Policy), Taiwan dan Indonesia menjadi mitra pembangunan yang hebat dan menghasilkan hubungan antar masyarakat yang erat dalam berbagai aspek.
Saat ini terdapat sekitar 400 ribu warga negara Indonesia yang bekerja, belajar, dan tinggal di Taiwan. Sekitar 260.000 di antaranya adalah pekerja migran Indonesia. Di sisi lain, terdapat sekitar 20 ribu warga Taiwan menjalankan bisnis di Indonesia.
“Taiwan memberikan gaji, asuransi kesehatan, dan kesejahteraan bagi pekerja migran Indonesia yang terbaik dibandingkan pekerja migran asing lainnya,” kata John Chen.
Ia menambahkan bahwa saat ini di Taiwan terdapat lebih dari 16.600 pelajar Indonesia, dan Indonesia menjadi negara penyumbang pelajar asing terbesar kedua untuk Taiwan.
Di bidang pertanian, Taiwan memiliki sejarah kerja sama panjang dengan Indonesia yang dapat ditelusuri kembali ke tahun 1976. Selama 47 tahun terakhir Taiwan Technical Mission (TTM) bekerja sama dengan pemerintah dan swasta Indonesia melaksanakan banyak inisiatif dan proyek berharga di Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, dan Sumatera.
Khusus dalam aspek bantuan kemanusiaan, Taiwan tidak ketinggalan dibandingkan negara lain. Pasca gempa Cianjur pada November 2022, Pemerintah Taiwan segera menyumbangkan 100.000 dolar AS untuk rekonstruksi sekolah-sekolah di daerah bencana, termasuk memberikan bantuan sembako.
Menurut John Chen, kerja sama Taiwan dan Indonesia selain mencakup bidang pertanian, pencegahan dan pengendalian demam berdarah, survei dan pemetaan lahan, perawatan medis, pembuangan sampah dan daur ulang sumber daya, juga pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) dalam negeri.
Pengembangan ibu kota baru Nusantara, lanjutnya, merupakan proyek kerja sama yang potensial bagi pemerintah dan perusahaan swasta Taiwan dan Indonesia, dan ia percaya bahwa dengan terus dikembangkannya Kebijakan Baru ke Arah Selatan, kerja sama yang saling menguntungkan dan erat antara Taiwan dan Indonesia akan terus meningkat.
Perayaan resepsi Hari Nasional Taiwan itu sendiri dimeriahkan sejumlah outlet Taiwan yang terkenal di Indonesia seperti Din Tai Fung, Chatime, Xing Fu Tang, Snowmonsters, Teh 63 dan kopi “Golden Malabar”.
Ada juga patung es besar dari gedung Taipei 101 yang memungkinkan para tamu untuk merasakan “Taiwan Taste” di Indonesia.
Selain itu ditayangkan film Hari Nasional “United in Strength, Taiwan Moves Forward” yang diproduksi oleh Kementerian Luar Negeri Taiwan. Dari film itu para tamu undangan memungkinkan untuk belajar tentang sains dan teknologi Taiwan, perkembangan ekonomi politik, serta mengenal beragam budaya Taiwan.
Negara berprestasi tinggi
John Chen juga mengemukakan, Taiwan telah dikenal luas sebagai negara yang berprestasi tinggi di banyak bidang. Sebagai contoh, Taiwan menduduki peringkat pertama di dunia selama lima tahun berturut-turut dalam Global Health Care Index by Country pada tahun ini.
“Sistem layanan kesehatan yang kuat tidak hanya membantu kita melewati pandemi, tetapi juga memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat yang tinggal di Taiwan, termasuk teman-teman kita di Indonesia,” katanya.
Selain itu Taiwan menempati peringkat ke-3 negara teraman di dunia berdasarkan Indeks Kejahatan Numbeo. Taiwan menjadi destinasi tinggal terbaik ke-5 bagi ekspatriat pada 2023, menurut survei tahunan Expat Insider oleh InterNations.
Sementara itu di bidang olahraga, semangat tinggi dan sportivitas para atlet Taiwan pada Asian Games di Hangzhou menunjukkan bagian mendasar dari soft power dan rahasia kesuksesan Taiwan, yakni adanya bakat pada diri masing-masing atlet.
Khusus dalam hal pembangunan ekonomi, Taiwan menempati peringkat ke-5 di antara negara-negara terkaya di dunia, menurut “Allianz Global Wealth Report 2023”. Rata-rata kekayaan bersih setiap orang Taiwan pada akhir 2022 adalah sekitar 149.500 dollar AS.
Selain itu, Taiwan menempati peringkat ke-6 dari 64 negara yang dievaluasi di Switzerland’s Lausanne Institute of Management (IMD) “World Competitiveness Yearbook 2023”. Peringkat Taiwan terus naik selama lima tahun berturut-turut. Meskipun terjadi pandemi dan kemerosotan ekonomi global, perekonomian Taiwan masih tumbuh 2,45 persen pada 2022.
“Dengan memanfaatkan kehebatan teknologi di sejumlah bidang, seperti teknologi informasi dan komunikasi, kecerdasan buatan, semikonduktor, manufaktur pintar, energi terbarukan, pertanian, dan bioteknologi, Taiwan telah menjadi kekuatan pendorong global ekonomi,” kata John Chen.(Rls)