Tidak Kuat Lagi, Suami Ceraikan Istri karena Minta “Jatah” 9 Kali Sehari

ilustrasi

Tulungagung, Gempita.co – Biasanya penyebab perceraian lantaran ekonomi. Namun, di Tulungagung, Jawa Timur, suami menceraikan istrinya karena mengaku sudah tidak kuat lagi melayani kemauan pasangannya.
Ia mengungkapkan, istri meminta “jatah” sehari 9 kali.

Cerita tersebut mengemuka dari pengalaman seorang pengacara asal Tulungagung, Mohammad Hufron Efendi yang menangani kasus perceraian pasutri.

“Jadi memang betul itu kasus yang saya tangani. Kalau dilihat dari latar belakangnya salah satu pemicunya itu istrinya hiperseksual. Kemudian dari situlah muncul pertengkaran. Nah, yang dijadikan materi perceraian itu pertengkarannya, bukan hubungan seksualnya, karena itu sangat pribadi,” kata Hufron dilansir dari detikcom, Sabtu (15/8/2020).

Hufron menuturkan, pasutri tersebut masih berusia kurang dari 30 tahun. Selama menjalani kehidupan rumah tangga kurang dari satu tahun, sang istri lebih mendominasi dan selalu meminta dilayani hasrat seksualnya berulang kali dalam sehari.

“Kalau pasangan suami-istri baru, memang biasanya frekuensi memang masih tinggi. Istilahnya kalau orang Jawa itu ‘jik kemaruk’. Nah, kalau frekuensi berlebihan, ini menjadi persoalan lain,” ujar dia.

“Tapi waktu itu saya tidak mendetail menanyakan masalah seksualnya, karena pertengkarannya, tidak, hanya itu saja latar belakangnya” ungkap Hufron.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali