Tingkat Kematian Tinggi, WHO Hentikan Klorokuin Sebagai Obat Covid-19

Pasien Covid-19 memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi saat menerima pengobatan dengan menggunakan hydroxychloroquine dan chloroquine/Foto: net

Gempita.co – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan untuk menghentikan tes uji klorokuin (hydroxychloriquine) sebagai pengobatan potensial terhadap pasien corona.

Alasannya, tingkat kematian yang lebih tinggi di antara pasien Covid-19 yang menerima pengobatan dengan menggunakan hydroxychloroquine dan chloroquine.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Hydroxychloroquine selama ini dikenal sebagai obat anti-malaria yang digunakan untuk mengendalikan penyakit autoimun seperti radang sendi dan lupus.

Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi virtual di Jenewa, Senin (25/5/2020) mengatakan, uji coba penggunaan klorokuin sebagai pengobatan virus corona telah dimulai sekitar dua bulan lalu.

“Sekarang, akan ada jeda untuk percobaan penggunaan obat tersebut. Sementara, data keamanan akan ditinjau untuk mengevaluasi manfaat dan bahaya potensial dari obat itu,” kata Tedros.

Diketahui, Klorokuin dalam dua bulan terakhir dirujuk sebagai pengobatan potensial untuk mengatasi pandemi virus corona.  Bahkan, Presiden Amerika Serikat (AS),  Donald Trump, mengakui menggunakan obat tersebut setiap hari.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali