Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, KKP Kembali Kukuhkan Profesor Riset

JAKARTA, Gempita.co-Para peneliti melakukan inovasi-inovasi riset kelautan dan perikanan supaya bisa membantu untuk meningkatkan taraf hidup nelayan. Para peneliti juga melakukan inovasi yang memberi solusi-solusi terbaik dalam bidang budidaya, inovasi yang mampu menjaga keanekaragaman hayati kelautan perikanan, dan inovasi yang mendorong dan mendukung kemandirian dan kedaulatan negara. Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono pada Pengukuhan Profesor Riset lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Selasa (9/2), di Jakarta.

Pengukuhan professor dilakukan kepada dua orang peneliti utama Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM). Mereka adalah Didik Wahju Hendro Tjahjo dari Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan Jatiluhur, Purwakarta, dan Estu Nugroho dari Pusat Riset Perikanan, Jakarta.

“Kita telah mendengarkan bersama orasi ilmiah dalam bidang pemulihan stok dan konservasi ikan tangkap oleh Dr. Ir. Didik Wahju Hendro Tjahjo, MS beliau berpendapat bahwa pemulihan sumber daya ikan merupakan upaya penting dalam pengelolaan perikanan, dengan tujuan mengoptimalkan produksi tangkapan yang berkelanjutan dan kelestarian sumber daya perairan,” ujar Menteri Trenggono.

Menurutnya, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) pemulihan sumber daya ikan memberikan harapan dan solusi penting dalam menghadapi permasalahan lingkungan, sumber daya ikan dan peningkatan produksi ikan dapat mencapai 10-50%. Selain itu, isu peningkatan partisipasi masyarakat, kelestarian lingkungan dan penerapan teknik pengelolaan secara terpadu juga merupakan isu penting yang harus menjadi perhatian dalam pengelolaan sumber daya ikan.

“Orasi ilmiah kedua dalam bidang akuakultur oleh Dr. Ir. Estu Nugroho, M.Sc, dimana beliau berpendapat bahwa benih unggul hasil pemuliaan dapat digunakan sebagai basis untuk meningkatkan produksi akuakultur. Rekayasa benih unggul dengan pertumbuhan yang cepat, adaptif lingkungan dan ukuran yang seragam telah meningkatkan produksi secara signifikan. Penggunaan benih unggul dalam berbagai sistem budidaya yang tepat-guna dapat meningkatkan produktifitas hingga 800% jika dibandingkan sistem regular dengan benih lokal,” tambahnya.

Menteri melanjutkan, produksi benih unggul dengan kapasitas yang memadai, didukung dengan ketersediaannya yang bersifat kontinyu dan harga terjangkau serta mudah didapatkan akan menjadi kunci penting dalam program peningkatan produktivitas akuakultur berbasis benih unggul. Hal ini akan tentunya memberi keuntungan bagi semua pihak serta merealisasikan target produksi budidaya ikan air tawar nasional.

“Saya ingin memastikan kembali bahwa Iptek kita tempatkan pada bagian integral dari seluruh pelayanan kita pada masyarakat dan wujud pengabdian kita pada bangsa dan negara, baik melalui penyusunan kebijakan dan regulasi maupun implementasi pembangunan kelautan dan perikanan, sehingga dapat menjadi bagian dari kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Riset hadir untuk mendukung kebijakan Kementerian/ Lembaga,” pungkasnya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali