Jakarta, Gempita.co- Webinar Fraksi Partai PKS DPR RI yang mengangkat tema “Prestasi dan Kesejahteraan Atlet dalam Desain Sistem Keolahragaan Nasional” mendapat apresiasi Menpora Zainudin Amali.
Menurut Menpora, fondasi pembinaan atlet Indonesia memang menjadi fokus utama baginya untuk membangun keolahragaan di Indonesia.
Menpora mengatakan saat ini sedang menyusun grand design dan peta jalan keolahragaan nasional sebagai fondasi dan basis pembinaan olahraga Indonesia.
Menurutnya, salah satu kelemahan Indonesia adalah tidak mendesain pembinaan olahraganya. Atlet-atlet yang kita temukan saat ini lanjutnya, adalah bukan sesuatu hasil dari pembinaan olahraga yang berjenjang yang terdesign dengan baik.
“Saya mau membuat fondasi kuat sebagai basis pembinaan olahraga nasional, untuk itu kami membuat grand design dan peta jalan olahraga nasional. Kami sepakat dengan Komisi X DPR RI segera merevisi UU tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, mohon doanya,” ujar Menpora di Situation Room Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (16/7) sore.
Menpora merasa kagum dan bangga Fraksi PKS yang memberikan perhatian luar biasa terhadap olahraga nasional dan kesejahteraan para atlet nasional. Menurutnya, olahraga nasional saat ini masih marginal hanya sebagai pelengkap belum sebagai hal yang penting.
“Terima kasih ini akan menjadi sesuatu pendorong luar biasa supaya masyarakat mau melakukan olahraga baik olahraga prestasi ataupun olahraga rekreasi,” katanya.
“Ini adalah langkah yang baik semoga diberkahi Allah semoga PKS dan Kemenpora bisa bersinergi semoga ada rekomendasi yang dihasilkan sebagai dasar penyusunan kebijakan di eksekutif,” harap Menpora.
Sementara Ketua Fraksi Partai PKS DPR RI Jazuli Juwaini menyampaikan seminar ini sebagai tanggung jawab moral dan kepedualian PKS dalam dunia olahraga karena aktifitas olahraga ini penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kita ingin menyerap masukan dari berbagai pihak atas revisi UU SKN tahun 2005. Kami ingin ada keseimbangan antara prestasi dan kesejahteraan atlet. Kami yakin jika kesejahteraan atlet diperhatikan maka atlet akan fokus meningkatkan prestasinya untuk mengharumkan nama bangsa di even nasional dan internasional,” ujar Jazuli.
UU SKN ini lanjutnya, akan berkualitas jika didukung dengan regulasi yang memadai. Para atlet harus diberikan kesetaraan antara atlet umum dengan atlet penyandang disabilitas. “Dengan kesamaan hak ini semoga semua pihak terangsang bahwa olahraga tidak hanya hobi tapi profesi agar masyarakat sehat terbangun kesehatannya,” tambahnya.
“Terima kasih Pak Menpora atlet banyak yang menjadi juara semoga kedepan banyak kualitas yang dipersembahkan atlet untuk bangsa dan kesejahteraan atlet yang diperhatikan serius semoga atlet Indonesia kedepan akan selalu menjadi juara,” tutupnya.
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto yang ikut menjadi narasumber pada webinar tersebut memberikan paparan mengenai Strategi Khusus Pengembangan Olahraga Indonesia melalui Grand Design dan Road Map Pengembangan dan Pembinaan Olahraga Nasional Indonesia. Sesmenpora mengakui jika anggaran Kemenpora, khususnya olahraga masih sangat minim.
Sebagai gambaran Australia menganggarkan dana olahraga 0,1% dari total APBN negaranya, Thailand 0,2%, Singapura 4%. Sedangkan di Indonesia masih 0,03% dari total APBN. “Ini menjadi PR kami di Kemenpora yang juga selama ini telah di bantu oleh Fraksi PKS, kami juga harus memiliki justifikasi yang kuat agar anggaran keolahragaan bisa meningkat,” ujarnya.
Kemenpora juga terus bergerak cepat dalam menyusun grand design dan peta jalan keolahragaan nasional sebagai fondasi kuat untuk pembinaan olahraga nasional.”
“Arahan Bapak Presiden jelas untuk ikut bidding Olimpiade 2032. Untuk itu kita siapkan dari sekarang pembinaan para atlet usia 10-12 tahun dan di tahun 2032 para atlet ini sudah mencapai puncaknya untuk meraih prestasi,” kata Sesmenpora. ***