Tinjau Lokasi Terdampak Gempa, ini alasan Gubernur Khofifah Minta Masjid Rusak Segera Diperbaiki

Karena vaksinnya hingga sekarang belum ditemukan, maka pencegahan yang paling efektif adalah kedisiplinan dalam menerapkan Protokol Kesehatan/Foto: net

MALANG, Gempita.co- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi terdampak gempa bermagnitudo 6,1 yang mengguncang Jatim, Sabtu (10/4/2021).

Salah satu yang paling ditekankan adalah perbaikan masjid yang rusak segera dilakukan mengingat akan memasuki bulan Ramadhan.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Seluruh sarana dan tempat ibadah yang terdampak bencana gempa bisa segera dibersihkan karena sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan. Alhamdulillah, jajaran TNI-Polri dan relawan di daerah terus bergerak untuk membantu melakukan perbaikan sarana tempat ibadah secepatnya,” katanyasaat meninjau sejumlah lokasi terdampak bencana di Kabupaten Malang, tepatnya di Turen, Dampit dan Ampelgading.

Gubernur Khofifah meninjau Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Turen Malang. Dia melihat langsung sejumlah fasilitas sekolah yang ambruk. Nampak atap sekolah runtuh dan 16 ruang kelas tidak dapat digunakan termasuk di dalamnya alat-alat elektronik penunjang sekolah tidak dapat digunakan.

Selanjutnya, Khofifah juga meninjau kantor Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit yang mengalami kerusakan cukup parah. Setidaknya, saat ini ada 22 KK yang mengungsi di tenda pengungsian yang terletak di halaman rumah warga yang cukup luas. Pada lokasi tenda pengungsian, terlihat sudah ada dapur umum namun tidak begitu luas.

Pasalnya, berbeda dengan posko bencana alam seperti banjir, posko untuk bencana gempa menurutnya membutuhkan area yang luas. Oleh sebab itu, Khofifah memberi saranbalai desa untuk dijadikan posko, agar jika nantinya terjadi gempa susulan bisa memungkinkan untuk melakukan penyelamatan diri. Sedangkan pengungsian diharapkan di lapangan agar lebih aman dan nyaman.

“Saya ingin memastikan tempat pengungsianini bisa dilakukan di area luas. Dan setelah berdiskusi dengan Bupati Malang, kita menyiapkan Balai Desa sebagai opsi atau pilihan yang strategis untuk dijadikan posko, sedangkan beberapa lapangan disiapkan untuk tempat pengungsian,” ungkapnya.

Hingga kini inventarisasi, identifikasi dan pendataan terus dilakukan. Data yang terinventarisir saat ini juga masih dinamis, mengingat banyak kerusakan yang harus dihitung dengan detail. Apakah itu konstruksi bangunan atau nilai kerusakan yang ditimbulkan.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali