TNI AL Tidak Ada Rencana Melanjutkan Pencarian Kapal Selam Nanggala 402

Jakarta, Gempita.co – Indonesia memutuskan untuk mengakhiri operasi pengangkatan kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali dan menyebabkan seluruh awaknya gugur.

Para Rabu (2/6), TNI Angkatan Laut menggelar rapat koordinasi pengakhiran operasi pengangkatan KRI Nanggala-402 di Jakarta, yang dihadiri atase pertahanan China untuk Indonesia, demikian keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Sebelumnya China mengerahkan tiga kapal untuk membantu operasi penyelamatan kapal selam tersebut pada bulan lalu.

“Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada kapal-kapal yang telah bersusah payah melakukan pengangkatan di dasar laut,” kata Kepala Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Komando Armada II Laksamana Pertama TNI I Gung Putu Alit Jaya.

Ia menjelaskan pihaknya menyadari bahwa operasi salvage KRI Nanggala-402 di kedalaman 839 meter “bukanlah hal yang mudah dan mengandung tingkat resiko serta kesulitan yang sangat tinggi”.

“Selama pelaksanaan operasi salvage (pengangkatan) ini telah dilaksanakan penyelaman sebanyak 20 kali dan berhasil mengangkat material-material penting yang merupakan wujud kesuksesan luar biasa dari kinerja tim salvage,” katanya.

Kapal selam berusia 44 tahun itu kehilangan kontak dengan Angkatan Laut Indonesia pada 21 April lalu saat mempersiapkan latihan penembakan torpedo di Laut Bali.

Ketika kapal selam itu ditemukan beberapa hari kemudian, pihak berwenang mengakui kesulitan mengangkat kapal selam dari kedalaman 840 meter.

Kepada kantor berita Reuters, Juru bicara TNI Angkatan Laut, Julius Widjojono, mengatakan tidak ada rencana untuk melanjutkan upaya pencarian setelah kerja sama dengan China berakhir.

“(Operasi) pengangkatan sudah selesai,” katanya kepada Reuters, Rabu, seraya menambahkan bahwa bagian-bagian kapal tetap berada di dasar laut.

Sumber: BBC

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali