Tradisi Unik, Tembak Meriam di Dubai Sebagai Tanda Berakhirnya Puasa

Tradisi tembak meriam itu merupakan tanda berakhirnya puasa hari itu dan waktunya untuk berbuka puasa/Foto: net

Gempita.co – Dipastikan setiap negara memiliki tradisi berbeda-beda setiap Ramadan, salah satunya di negara Uni Emirat Arab atau Dubai.

Dilansir Timeoutdubai, Minggu (17/5/2020), tradisi yang sering dilakukan di Dubai adalah tembak meriam setiap hari selama Ramadan sebelum salat Maghrib.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Tradisi tembak meriam itu merupakan tanda berakhirnya puasa hari itu dan waktunya untuk berbuka puasa. Polisi Dubai melakukan demonstrasi ke publik prosesi penembakan tersebut.

Acara tembak meriam tersebut berlangsung di Pulau Fort di Madinat Jumeirah saat matahari terbenam, diperkirakan antara pukul 18.45 dan 19.00 waktu setempat.

Sebanyak enam meriam berada di bawah tanggung jawab pihak keamanan dan Polisi Dubai. Empat polisi ditugaskan untuk menembakkan setiap meriam.

Kepala Departemen Umum Keamanan dan Darurat Perlindungan Dubai Mayor Jenderal Abdulla Ali Al Gaithi mengatakan, acara tembak meriam sudah menjadi tradisi sejak 1960-an.

“Kami menembakkan sekitar 200 peluru di Dubai selama Ramadan dan Idul Fitri dari enam meriam,” kata Abdulla.

Diketahui, setiap meriam ditembakkan dua kali berturut-turut untuk mengumumkan Ramadan dan sekali setiap hari untuk mengumumkan berbuka puasa.

Kemudian meriam ditembakkan dua kali berturut-turut untuk mengumumkan Idul Fitri dan juga setelah Salat Idul Fitri.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali