Turki Membendung Penyebaran Covid-19, Lockdown 3 Minggu

Istanbul, Gempita.co – Presiden Tiki Recep Tayyip Erdogan akan memberlakukan lockdown penuh selama tiga minggu mulai Kamis hingga 17 Mei untuk membendung penyebaran virus korona.

Berbicara kepada wartawan setelah pertemuan Kabinet tiga jam di ibu kota Ankara, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengumumkan semua tempat kerja akan menangguhkan aktivitas mereka selama aturan pembatasan, kecuali kelompok warga yang diizinkan beraktivitas oleh Kementerian Dalam Negeri.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Kami harus segera mengurangi jumlah kasus kami menjadi kurang dari 5.000. Jika tidak, kami akan menghadapi konsekuensi di setiap bidang mulai dari pariwisata hingga perdagangan dan pendidikan,” ujar dia.

Semua perjalanan antarkota harus mendapat izin, sedangkan angkutan umum akan beroperasi dengan kapasitas 50 persen, sebut dia.

Erdogan mengatakan pendidikan tatap muka di semua institusi termasuk TK dan SD akan tetap ditangguhkan, dan semua ujian sekolah akan ditunda.

Lebih dari 37.000 kasus baru

Kementerian Kesehatan Turki pada Senin mengonfirmasi 37.312 kasus Covid-19 baru, termasuk 2.716 pasien bergejala, dalam 24 jam terakhir.

Infeksi baru mendorong jumlah kasus secara keseluruhan menjadi lebih dari 4,6 juta, termasuk 38.711 kematian, di mana 353 kematian tercatat selama satu hari terakhir.

Sebanyak 48.027 lebih pasien berhasil melawan penyakit tersebut, sehingga jumlah pasien yang pulih bertambah menjadi lebih dari 4,1 juta orang.

Lebih dari 46,15 juta tes Covid-19 telah dilakukan sejauh ini, dengan 268.893 tes dilakukan sejak Minggu kemarin. Jumlah penderita Covid-19 dalam kondisi kritis kini berjumlah 3.563 orang.

Pada 14 Januari, Turki memulai kampanye vaksinasi Covid-19 massal, dimulai dengan petugas kesehatan bersama dengan pejabat tinggi untuk mendorong kepercayaan publik terhadap vaksin tersebut.

Sejauh ini negara itu telah memberikan lebih dari 21,52 juta dosis vaksin. Lebih dari 13,33 juta orang telah menerima dosis pertama, sementara 8,18 juta di antaranya telah mendapatkan dosis kedua.

Sumber: anadolu agency

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali