GEMPITA.CO- Jumlah kasus virus corona positif terjangkit Covid-19 di Jakarta terus bertambah. Pada Senin (15/3/2021), ada 1.555 orang dilaporkan terjangkit virus yang pertama kali ditemukan di China itu.
Total akumulasi seluruh pasien positif berjumlah 361.535 orang. Jumlah pasien ini tersebar dari seluruh wilayah ibu kota.
Sejak awal tahun 2021, angka penularan harian corona selalu berada di atas 2.000 pasien setiap hari. Namun belakangan jumlah penambahan kasus Covid-19 berada di bawah tren tersebut.
Rekor laporan penambahan harian corona tertinggi di Jakarta berjumlah 3.792 pasien. Kejadiannya adalah pada 22 Januari lalu.
Data ini diketahui dari situs penyedia informasi seputar corona di DKI, corona.jakarta.go.id. Laman ini menginformasikan soal kasus corona di Jakarta mulai dari jumlah positif, menunggu hasil, hingga Kelurahan tempat pasien tinggal.
Berdasarkan laman tersebut, 349.002 orang dinyatakan sudah sembuh sejak awal pandemi. Jumlahnya bertambah 1.792 orang sejak Minggu (14/3/2021).
Sementara, 6.038 orang lainnya secara akumulasi dinyatakan meninggal dunia sejak awal pandemi. Pasien wafat bertambah 12 orang sejak kemarin.
Selain itu, 3.010 pasien masih dirawat di Rumah Sakit (RS) yang tersebar di Jakarta. Sisanya, 3.485 orang yang positif menjalani isolasi.
Dengan demikian, maka ada 6.495 kasus aktif corona di ibu kota yang masih dalam penanganan sampai sekarang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 10.739 spesimen.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 9.342 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.555 positif dan 7.787 negatif.
“Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 304.080. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 76.644,” ujar Dwi dalam keterangan tertulis, Senin (15/3/2021).
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 12,2 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,2 persen.
“WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen,” pungkasnya.