Twiter ‘Blacklist’ Pengguna Sebar Hoax Soal Vaksin Corona, Jika….

Jakarta, Gempita.co – Pengguna Twiter di seluruh dunia yang menyebarkan Informasi menyesatkan mengenai Vaksin Covid-19 akan ditegur
Twitter mengumumkan bahwa mereka akan mulai melabeli tweet yang sebarkan informasi menyesatkan mengenai vaksin COVID-19.

Label ini nantinya akan menyertakan link berisi informasi relevan dari badan pusat resmi seperti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Twitter juga berencana akan berlakukan sistem lima teguran untuk pelanggar yang terus menerus mengulangi kesalahannya. Teguran ini nantinya dapat membuat akun pelanggar terkunci dan bahkan penangguhan secara permanen.

Dikutip dari The Verge melalui Uzone.id, Selasa (2/3), label ini mirip dengan banner anti-misinformasi milik Facebook atau label yang sudah diterapkan Twitter pada awal pandemi.

Label ini muncul dalam bentuk teks di bawah tweet hoax dilengkapi link menuju sumber resmi atau link aturan Twitter. Pihak Twitter mengatakan jika Twitter menerapkan label ini dengan kombinasi sistem manusia dan tinjauan otomatis.

Twitter akan memulai peluncurannya dengan konten berbahasa inggris terlebih dahulu.

Platform ini memiliki kriteria khusus untuk melabeli informasi menyesatkan tentang COVID-19. Tetapi, secara umum Twitter menargetkan lima kategori informasi palsu, diantaranya:

Informasi palsu mengenai sifat dan ciri-ciri dari virus

Informasi palsu mengenai kemanjuran pengobatan dan tindakan pencegahan

Informasi palsu tentang peraturan, batasan dan pembebasan terkait nasihat kesehatan

Informasi palsu terkait prevalensi virus dan risiko infeksi atau kematian

Afiliasi yang menyesatkan (mengaku sebagai dokter dan pejabat kesehatan masyarakat)

Label ini juga dimasukkan dalam sistem strike atau teguran untuk tweet misinformasi COVID-19. Tweet yang berisi hoaks dan cukup berbahaya, dihitung sebagai satu teguran.

Jika Twitter menganggap tweet tersebut berisi informasi tersebut sangat fatal terkait COVID-19 dan berpotensi memicu konspirasi yang lebih besar (misalnya, vaksin menyertakan microchip pelacak), maka Twitter akan segera menghapus tweet tersebut dan dihitung sebagai dua teguran.

Semakin banyak teguran, Twitter akan memberikan tindakan yang berbeda pada akun tersebut.

Menambahkan fitur Label menjadi bagian dari strategi besar untuk menangani berita-berita palsu di Twitter, termasuk pada saat pemilu USA 2020 lalu.

Meskipun terlihat membantu, sayangnya ‘Label’ ini tidak menghalangi orang-orang dalam menyebarkan informasi tersebut. Memberikan hukuman penangguhan akun setelah lima kali teguran juga takkan memberikan pengaruh besar karena informasi sesat ini bisa menyebar hanya dengan beberapa teks saja sebagai peringatannya.

Berikut merupakan berbagai hukuman Twitter berdasarkan jumlah tegurannya:

Satu teguran: belum ada tindakan

Dua teguran: Penguncian akun selama 12 jam

Tiga Teguran: Penguncian akun selama 12 jam

Empat Teguran: Penguncian akun selama 7 hari

Lima Teguran dan seterusnya: Penangguhan akun secara permanen

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali