Mempawah, Gempita.co – Di tengah pandemi Covid-19, masyarakat Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat diuji dengan adanya bencana banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sedikitnya 4.096 kepala keluarga (kk) atau 14. 952 jiwa yang tersebar di lima kecamatan menjadi korban banjir.
Merespons musibah di masyarakat, Bupati Mempawah, Erlina, bersama jajarannya langsung turun ke lapangan. Mereka ingin melihat secara dekat kondisi banjir dan situasi yang dihadapi masyarakat korban banjir.
Lokasi pertama yang didatangi, yakni Posko Banjir Desa Sungai Purun Kecil, Kecamatan Sungai Pinyuh. Di Desa Sui Purun Kecil terdapat 344 kk atau 1.376 jiwa korban banjir. Bahkan, sekitar 130 jiwa terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Masih di Posko Banjir Desa Sungai Purun Kecil, Erlina menerima penyaluran bantuan dari Pemprov Kalbar berupa 2,7 ton beras, 60 dus mie instan serta ratusan paket makanan bayi.
Erlina, selaku Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mempawah juga menyerahkan puluhan dus mie instan untuk korban banjir di desa itu. Bertolak dari Posko banjir Desa Sungai Purun Kecil, Bupati dan rombongan menuju ke Posko banjir Desa Sungai Purun Besar. Di lokasi kedua ini, Bupati menyerahkan bantuan 126 dus mie instan.
Kabarnya ada 842 kepala keluarga atau 2.175 jiwa korban banjir. Hampir seluruh masyarakat korban banjir di Desa Sungai Purun Besar memilih bertahan di rumahnya masing-masing. Mereka enggan dievakuasi ke lokasi pengungsian.
Kepada Bupati, Kades Sungai Purun Besar mengungkapkan alasan masyarakatnya enggan diungsikan karena khawatir gangguan keamanan jika meninggalkan rumah. Makanya, sebagian bertahan di rumah atau mengungsi di langkau yang ada di sekitar rumahnya.