Gempita.co – Jumlah korban jiwa dari pihak militer Ukraina bertambah lagi menjadi dua orang dan empat lainnya terluka setelah ditembak separatis pro Rusia di Ukraina Timur.
Dilansir Al Jazeera, gejolak kekerasan itu memicu kekhawatiran akan bisa menjadi pemicu aksi militer Rusia
Militer Ukraina mengatakan pihaknya mencatat 70 pelanggaran gencatan senjata oleh separatis sejak awal hari dibandingkan dengan 66 kasus selama 24 jam sebelumnya.
“Separatis menembaki lebih dari 30 pemukiman di sepanjang garis depan menggunakan artileri berat, yang telah dilarang oleh perjanjian yang bertujuan untuk mendinginkan konflik yang telah berlangsung lama,” katanya.
Sementara itu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan, Ukraina adalah “perisai” Eropa melawan militer Rusia dan layak mendapat dukungan internasional yang lebih kuat.
Komentarnya muncul ketika para pemimpin separatis pro-Rusia di Ukraina Timur memerintahkan mobilisasi militer penuh sementara para pemimpin Barat membuat peringatan yang semakin mengerikan bahwa invasi Rusia terhadap tetangganya tampaknya sudah dekat.
“Selama delapan tahun, Ukraina telah menjadi tameng,” kata Zelenskyy dalam konferensi keamanan di kota Munich, Jerman, Sabtu.
Zelenskyy mengusulkan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan tujuan untuk mencegah invasi Rusia ke Ukraina.