UMKM Harus Konsolidasi, Digitalisasi, Kreatif, dan Inovatif Berbasis Riset

Jakarta, Gempita.co – Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret 2020 dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Karena itu, penting bagi pemerintah dan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bersama-sama mengambil langkah pasti agar UMKM sesegera mungkin  bisa pulih.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Demikian ditegaskan Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Victoria Simanungkalit, pada acara Refleksi 2020 dan Outlook 2021, di Jakarta, belum lama ini.

“Kami mengharapkan tidak hanya pemerintah yang melakukan perbaikan database, kolaborasi, dan membuka berbagai akses bagi UMKM melalui berbagai kebijakan, tetapi UMKM juga harus konsolidasi, digitalisasi, kreatif, serta inovatif berbasis R&D”, papar Victoria.

Bagi Victoria, sektor yang sangat potensial untuk digarap adalah sektor pertanian. “Kita lihat data, sektor pertanian ini trennya tetap positif. Terakhir di Q3 2020 angkanya di 2.15 persen. Ini potensi. Pangan itu tetap dibutuhkan meski pandemi menerjang”, ujar Victoria.

Apalagi, lanjut Victoria, UMKM merupakan sektor yang harus pulih lebih dulu. Karena, 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM dan penyerapan tenaga kerjanya mencapai 97 persen.

“Masyarakat harus terlibat secara nyata, yakni dengan belanja produk UMKM supaya ekonomi bisa tetap bergulir,” tandasnya.

Victoria menambahkan, pemerintah telah melakukan berbagai kolaborasi. Diantaranya, alokasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rp123,46 triliun untuk UMKM dan berbagai program lintas stakeholders telah ditempuh sebagai langkah gotong-royong untuk memastikan UMKM bertahan di tengah dampak COVID-19 yang kian menyesakkan.

Kemenkop UKM juga telah melakukan enam program PEN khusus UMKM, mulai dari Restrukturisasi Usaha hingga Banpres Produktif, 3,4 juta unit UMKM onboarding, Rp303 triliun potensi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJP), dan Rp35 triliun potensi belanja BUMN, 27 juta masker UMKM senilai Rp150 miliar, kolaborasi 9 Agregator untuk pemenuhan 7 komoditas pangan masyarakat dari KUMKM melalui 9 Klaster Pangan BUMN.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali