Gempita.co – Banyaknya TKI bekerja di Malaysia menjadi barometer perbandingan UMR UMR Indonesia dengan Malaysia, apakah perbedaan angkanya terpaut jauh?
Di Indonesia, sistem pemberian upah biasanya didasarkan pada ketentuan upah minimum. Besarannya cukup variatif, tergantung pada kabupaten/kota/provinsi tempat bekerja.
UMR atau UMP (upah minimum provinsi) biasa menjadi patokan untuk perusahaan dalam menentukan gaji. Lebih lanjut, angka upah minimum yang ditentukan didasarkan atas sejumlah hal, termasuk biaya hidup di tempat tersebut.
Dikutip Sindonews, Ini perbandingan UMR Indonesia dan Malaysia:
1. Indonesia
Sedikit dijelaskan di atas, besaran upah minimum yang diberikan di Indonesia angkanya berbeda-beda, tergantung pada kabupaten/kota/provinsi tempat bekerja.
Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan adalah biaya hidup di tempat tersebut. Di Indonesia sendiri, besaran UMR atau UMP paling besar berada di angka Rp5,2 juta dan ditetapkan di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sementara itu, di sisi lain ada juga daerah yang mematok UMR lewat upah minimum kota (UMK) sebesar Rp1,9 juta.
2. Malaysia
Malaysia menjadi salah satu negara yang memiliki rata-rata upah tertinggi di Asia Tenggara. Meski bukan nomor pertama, namun mereka jelas masuk jajaran teratas di bawah Singapura dan Brunei Darussalam. Melansir dari Wage Centre, rata-rata gaji bulanan para pekerja di Malaysia mencapai 2.500 ringgit Malaysia.
Jika dikonversi ke rupiah, angkanya menjadi Rp8,35 juta (kurs Rp3.342). Sementara itu, upah minimum per bulan mencapai 1.500 ringgit Malaysia atau sekitar Rp5,01 juta (kurs Rp3.342).
Demikian ulasan mengenai perbandingan UMR Indonesia dengan Malaysia. Melihat angkanya seperti dijelaskan di atas, Malaysia memang unggul. Namun, besarannya tidak sejauh jika dibandingkan dengan Singapura.