Jenewa, Gempita.co – UNICEF melaporkan, Jumat kemarin, gelombang baru infeksi virus corona menyebar seperti “api” di seluruh India, empat kasus baru setiap detik dan lebih dari dua meninggal per menit sehari terakhir, kata UNICEF pada hari Jumat (7/5/2021).
“Apa yang terjadi di India harus meningkatkan peringatan bagi kita semua,” kata Yasmin Haque, Perwakilan UNICEF di India, kepada wartawan melalui panggilan video pada konferensi pers PBB.
“Kasus COVID-19 meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan di seluruh Asia Selatan, terutama di Nepal, Sri Lanka, dan Maladewa,” tambahnya lagi, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Sabtu (8/5/2021).
Sebagai negara terpadat kedua di dunia, India mempertaruhkan dirinya sebagai pusat COVID-19 global baru, kata Haque, mencatat, “Gelombang ini hampir empat kali ukuran gelombang pertama, dan virus menyebar jauh lebih cepat.”
India mencetak rekor global baru pada hari Kamis setelah negara itu mencatat kenaikan satu hari terbesar dalam kasus virus corona lebih dari 412.000 dalam 24 jam terakhir.
Pejabat PBB tersebut mencatat bahwa fasilitas kesehatan telah kewalahan oleh banyaknya pasien COVID-19, dengan laporan bahwa wanita-wanita hamil kesulitan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk melahirkan.
Setiap tahun, 27 juta anak lahir di India, katanya, seraya menambahkan bahwa “layanan penyelamatan hidup untuk membantu wanita melahirkan sangat penting di India.”
Haque menggarisbawahi bahwa tingkat vaksinasi di sebagian besar negara Asia Selatan sangat rendah – kurang dari 10% di India, Sri Lanka, dan Nepal.
Kekhawatiran berkembang bahwa virus semakin meningkat, tambah pejabat UNICEF.
Dia mengatakan bahwa produksi vaksin perlu didiversifikasi untuk mendukung negara lain dan meningkatkan produksi vaksin, karena India harus mengurangi pasokan ke negara berkembang.