Kabul, Gempita.co – Afghanistan telah memulai membuka Sekolah Menengah Atas (SMA), tapi hanya untuk siswa saja, dan tanpa kehadiran siswi-siswinya.
AFP hari Sabtu (18/9/2021) melaporkan Taliban hanya memberikan izin bagi siswa laki-laki untuk bersekolah, sedangkan siswi SMA tidak diperbolehkan.
Langkah baru Taliban ini disesalkan oleh Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) yang meminta penguasa baru Afghanistan untuk mengizinkan anak perempuan masuk sekolah.
Sepuluh hari setelah pembukaan kembali universitas di Afghanistan, Kementerian Pendidikan pada hari Jumat mengumumkan bahwa semua guru laki-laki dan siswa laki-laki akan segera bersekolah.
Taliban memiliki kebijakan ketat terhadap aktivitas perempuan Afghanistan, dan mereka tidak diperbolehkan bekerja, belajar, bahkan turun ke jalan sendirian.
“UNICEF menyambut pembukaan kembali sekolah menengah di Afghanistan, tetapi menekankan bahwa anak perempuan tidak boleh ditinggalkan, sehingga mereka dapat melanjutkan pendidikannya tanpa penundaan dan guru perempuan dapat melanjutkan aktivitasnya mengajar,” tulis AFP.
Menurut UNICEF, jumlah sekolah di Afghanistan telah meningkat tiga kali lipat dalam 20 tahun terakhir, dan jumlah siswa sekolah menengah telah meningkat dari satu juta menjadi sembilan setengah juta.
Taliban telah berusaha meyakinkan masyarakat internasional tentang hak-hak perempuan sejak mereka berkuasa di Afghanistan, tapi mereka belum mewujudkan janjinya tersebut.
Sumber: parstoday