Banyuwangi, Gempita.co-Gara-gara digugat cerai, BY (47), asal Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, kalap.
Pria ini membacok istri dan anaknya dengan sebilah celurit, Sabtu (13/5) malam. Usai beraksi, pelaku berniat bunuh diri dengan pisau dapur.
Namun, gagal setelah diselamatkan warga. Motif pembacokan ini dipicu sakit hati. Pelaku tak terima digugat cerai istrinya yang berinisial SW (47). Setelah sidang hingga 10 kali, pelaku tetap ngotot menolak bercerai.
Dia kemudian mendatangi korban di rumahnya di Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Sabtu malam. Sedianya, pelaku mengajak berdamai. Lagi-lagi, korban menolak.
Keduanya terlibat cekcok. Dalam kondisi panas, anak korban berinisial DK (28) berpamitan berangkat kerja. Pelaku melarang anaknya pergi. Namun, pemuda ini tetap nyelonong pergi. Pelaku akhirnya muntab. Dia mengambil sebilah celurit yang telah disiapkan.
Senjata itu diayunkan ke arah korban, lalu mengenai punggung. Korban bersimbah darah. Melihat anaknya diserang, SW mencoba melerai. Pelaku justru makin kalap. Dia menyabetkan celuritnya ke arah SW. Senjata ini menyambar wajah dan beberapa bagian tubuh korban.
Wanita ini pun ambruk bersimbah darah. Melihat anak dan istrinya terluka, pelaku panik. Dia berlari ke arah dapur. Lalu, mengambil sebilah pisau dan ditusukkan ke perut. Sedianya, pelaku ingin mengakhiri hidup.
Warga yang mendengar keributan langsung berhamburan mendekat. Pelaku langsung diselamatkan, pun dengan kedua korban. “Pelaku dan korban dilarikan ke rumah sakit. Sudah ditangani medis dengan baik,” kata Kapolsek Gambiran AKP Abdul Rohman, Minggu (14/5) siang.
Pihaknya masih menunggu kesehatan pelaku dan korban pulih untuk melakukan pemeriksaan. Dari kejadian ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya, celurit yang digunakan pelaku dan pakaian korban yang penuh darah