Usul Komisi 3 Agama, Erdogan: Turki Siap Kerahkan Militer untuk Bebaskan Yerusalem

GEMPITA.CO- Sudah 212 warga Palestina tewas. Lebih dari 1.400 orang terluka. Mengapa dunia internasional belum mengambil tindakan?

Dikutip dari Associated Press, hingga saat ini, Israel masih menggelar serangan besar-besaran di sejumlah titik di Gaza. Ini merupakan pekan kedua peperangan terjadi.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Dari 212 warga Palestina yang menjadi korban, sebanyak 61 orang adalah anak-anak dan 36 orang merupakan perempuan.

Sementara korban jiwa di pihak Israel mencapai sepuluh orang. Di antaranya adalah seorang perawat asal India, seorang anak berusia lima tahun, dan seorang tentara.

Merespons perkembangan yang terjadi, Turki yang berpenduduk 84 juta jiwa terus mengawasi perkembangan dan peristiwa yang terjadi di Yerusalem.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mendesak PBB, DK PBB, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan organisasi internasional lainnya untuk mengambil tindakan terhadap penindasan terhadap warga Palestina, serta Yerusalem.

Dikutip dari Anadolu Agency, Erdogan menegaskan bahwa Turki akan memberikan dukungan politik dan militernya untuk upaya internasional membebaskan Yerusalem dan melindungi rakyat Palestina.

Berbicara setelah pertemuan kabinet di ibu kota Ankara, Senin (17/5/2021), Erdogan juga mengusulkan komisi yang berisi perwakilan Yahudi, Muslim, dan Kristen untuk memimpin Yerusalem.

Dia menuduh Israel sebagai “negara teroris” dan melanggar aturan internasional tentang Yerusalem, yang dipandang suci oleh ketiga agama ini.

Presiden Turki juga mengatakan bahwa Israel dengan kejam membom warga sipil di Gaza. Erdogan mengatakan, mereka yang mendukung tindakan Israel di Yerusalem dan Gaza akan tercatat dalam sejarah sebagai yang terlibat dalam pembunuhan anak dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Dia juga mengkritik Presiden AS Joe Biden karena menandatangani kesepakatan senjata dengan Israel dan dia juga mengutuk Austria karena mengibarkan bendera Israel di gedung kanselirnya.

Erdogan mengatakan Wina tampaknya berusaha membuat Muslim membayar kerugian untuk genosida yang menimpa orang Yahudi selama perang dunia kedua.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali