Gempita.co- Satu-satunya petembak Indonesia yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020, Vidya Rafika Rahmatan Thayiba dijadwalkan akan bertolak ke Jepang, Sabtu, 17 Juli 2021. Vika, panggilan akrab Rafika Rahmatan Thayiba akan didampingi pelatih, Ebrahim Inanloy.
“Ya, Vika akan bertolak bersama pelatihnya ke Jepang tanggal 17 Juli mendatang,” kata Sekjen PB Perbakin, Firtian Yudiswandarta yang dihubungi, Senin (12/7//2021).
Berbicara masalah persiapan menuju ajang pesta olahraga akrab dunia empat tahunan tersebut, kata Firtian Yudisandarta, Vika yang terakhir meraih medali perunggu pada nomor beregu three position di Kejuaraan Dunia Menembak India 2021 sudah menjalani program latihan pelatnas dengan maksimal.
“Kalau dari segi persiapan Vika sudah siap, equipment, peralatan, dan juga secara mental. Tinggal ridho dari Allah saja. Kalau Tuhan berkehendak jadilah, karena Vika sudah bisa dikakatan setara dengan petembak kelas dunia. Skornya sudah sama,” ujarnya.
Untuk bisa meraih prestasi, kata Firtian Yudiswandarta, minimal petembak harus meraih 10,6 poin dan jika rata-rata meraih 10,1 dan 10,2 poin dipastikan akan tersingkir. Makanya, katanya, Vika dalam mencapai poin tersebut telah dilengkapi dengan akurasi senjata dan peluru yang cocok dengan larasnya.
“Kalau Vika sudah pernah mencapai total 627 sampai 632 poin. Makanya, Vika ditargetkan masuk final lah, karena usianya masih muda banget. Baru 19 tahun. Targetnya meraih medali sih pada Olimpiade Prancis 2024,” jelasnya.
Meski hanya ditargetkan masuk final, kata Firtian Yudiswandarta, bukan berarti peluang Vika meraih medali tidak ada. “Kalau di Olimpiade Tokyo 2020 nanti dia masuk final, kesempatan dapat medali sangat besar. Tinggal nasib aja. Kalau secara mental kami sudah bekali dia [Vidya]. Tadi pagi, bahkan kami sudah bicara dengan Vidya sama pelatihnya. Sekatang tinggal bagaimana pribadinya. Yang penting dka nembak seperti biasa nembak,” ungkapnya.
“Di cabang olahraga menembak apa pun bisa terjadi. Pemegang medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Vin dari Vietnam saja bisa tidak dapat medali pada SEA Games Filipina 2019,” tambahnya.
Berbicara masalah adanya tes PCR sebelum berangkat ke Tokyo dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, katanya, tidak ada pengaruhnya. “Mau PCR atau Antigen sama saja. jadi PPKM ya tidak masalah, tetap latihan. Cuma ngga bisa kemana-mana. Dia tetap berada di mesnya di lapangan tembak saja. Semua tersedia dari tv kabel, tenis meja. fitnes, sampai gizinya dengan ahli gizinya. Karena, kita juga paham untuk mencetak petembak level dunia itu ya harus dipersiapkan dengan baik,” tandasnya.