Waduh! Keluarga Cabut Ventilator untuk Hidupkan AC, Pasien Covid-19 Wafat

Pasien positif Covid-19 paling banyak berada di Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, yakni sebanyak 13 orang.(Ilustrasi: Net)
New Delhi, Gempita.com – Seorang pasien Covid-19 di India dilaporkan meninggal, karena keluarganya mematikan ventilator untuk menghidupkan pendingin ruangan (AC). Lelaki yang tak disebutkan identitansya itu dirawat di ruang intensif rumah sakit di Rajasthan, kawasan Utara negeri “Bollywood”. Menurut keterangan media India, salah satu keluarga pria itu awalnya mengunjunginya pada Senin malam waktu setempat (15/6/2020).
Diwartakan Daily Star Kamis (18/6/2020), ketika duduk menjenguk si pasien Covid-19 tersebut, kerabat itu dilaporkan kepanasan. Tanpa diduga, dia mencabut ventilator yang dipakai membantu pernapasan si pasien, dengan stop kontaknya dipakai menyalakan AC.
Sesaat baterai di alat bantu pernapasan tersebut habis, lalu kondisi si pasien virus corona memburuk dengan cepat. Pihak keluarga memberitahukannya ke dokter, yang segera memberikan bantuan CPR. Namun, pria itu tak tertolong, dia meninggal di rumah sakit. Keluarga si pria disebut melecehkan staf rumah sakit, saat insiden itu diunggah oleh peneliti setempat, Anant Bhan, di Twitter.

 

 

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Ventilator, yang dipakai jika kasus Covid-19 diderita pasien sudah parah, berfungsi menyalurkan oksigen ke paru-paru pasien yang tak kesulitan bernapas. Insiden mengejutkan dikabarkan terjadi di RS MBS, muncul ketika kasus virus corona di Rajasthan sudah mencapai 13.216, dengan 308 korban meninggal.

Sementara untuk keseluruhan, India melaporkan 367.000 kasus, tertinggi keempat di dunia, dengan angka kematian mencapai 12.237. Pada 24 Maret, Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan lockdown total terhadap 1,3 miliar penduduknya. Namun dilonggarkan beberapa pekan terakhir.

Sejak dilonggarkan, kasus wabah kembali naik di Negeri “Bollywood”, dengan yang paling parah terdampak di Delhi serta Mumbai. Terdapat sejumlah laporan orang sakit meninggal karena ditolak rumah sakit, atau bahkan ada jenazah yang ditemukan di toilet. Adapun kemampuan tes negara tetangga Pakistan itu mulai menurun, setelah lab yang ditunjuk dilaporkan mulai kewalahan.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali