Gempita.co – Sejak lama, masyarakat Vietnam sudah terbiasa dengan makanan ekstrim, seperti ular, anjing, dan tikus. Bahkan mereka juga gemar menyantap daging kucing.
Bulan lalu muncul fenomena baru, penduduk Vietnam mulai memburu kucing hitam untuk diambil dagingnya. Informasi ini diungkap aktivis pencinta hewan ‘The No to Dog Meat’.
Mereka menyebut banyak kucing hitam yang diambil dagingnya untuk dijadikan obat. Perburuan hewan jinak ini, katanya, paling banyak dijumpai di sekitar Kota Hanoi.
Konon, daging kucing hitam disebut-sebut bisa dijadikan sebagai obat virus Corona, akibatnya banyak penduduk yang memburunya.
Memang, sejak pandemi Corona penduduk Vietnam mulai menyembelih kucing hitam, kemudian dagingnya dihaluskan atau dicincang hingga halus seperti bubur dan menjualnya sebagai obat hingga makanan.
Peluang ini membuat masyarakat beralih profesi menjadi pemburu kucing hitam. Mereka memasarkan daging dan pasta hewan ini di berbagai toko dan secara online.
Organisasi pelindung hewan ‘ The No to Dog Meat’ merasa kaget setelah menyaksikan video singkat berisi adegan beberapa orang tengah membunuh dan menyiksa kucing hitam untuk dijual.
“Seluruh orang di dunia sedang takut dengan wabah virus Corona dan kami bisa mengerti akan hal tersebut. Namun bukan berarti ketakutan ini menjadi alasan bagi orang-orang di Vietnam, untuk membunuh dan menyiksa kucing-kucing malang ini,” jelas Julia de Cadenet dari ‘ The No to Dog Meat.
Rumor yang berkembang ini membuat daging kucing hitam jadi komoditas menguntungkan. Masyarakat rela membayar daging kucing hitam dengan harga mahal untuk dijadikan pasta atau dihaluskan sebagai obat anti Virus Corona.