Waduuhh…Tidak Semua TPS Patuhi Protokol Kesehatan

Ilustrasi/Istimewa

Jakarta, Gempita.co – Tidak semua tempat pemungutan suara (TPS) yang dipantau pada Pilkada tahun ini mengikuti standar dan protokol kesehatan masa pandemi Covid-19.

Demikian laporan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 dalam konferensi pers virtual, Rabu (9/12/2020).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Anggota Tim Pakar Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan Satgas Covid-19 sudah memantau 6.211 TPS di 180 kabupaten/kota dari 28 provinsi yang datanya akan terus berkembang.

“TPS yang menyediakan fasilitas cuci tangan pakai sabun dan air mengalir mencapai 90 persen dan penyediaan penyanitasi tangan tersedia di hampir 90 persen TPS,” ujar Dewi dalam konferensi pers virtual, Rabu.

Kemudian, Dewi mengatakan sosialisasi aturan protokol kesehatan di TPS melalui spanduk, poster, ataupun pengeras suara untuk mengingatkan pemilih agar patuh hanya tersedia di 78 persen TPS yang dipantau.

Ketersediaan pengukur suhu tubuh sudah tersedia di hampir 90 persen TPS, serta ketersediaan petugas yang mengingatkan masyarakat agar tidak jengah menerapkan protokol kesehatan baru tersedia di 87 persen TPS yang dipantau.

“Proses disinfeksi juga baru dilakukan di 77 persen TPS yang akan terus bertambah pada saat penghitungan suara nanti,” lanjut Dewi.

Dia menambahkan ketersediaan sarung tangan plastik dari KPU untuk pemilih berada di angka 91 persen dari jumlah TPS yang dipantau.

Kemudian ketersediaan sarung tangan medis untuk petugas tersedia di lebih dari 92 persen TPS.

Dewi menambahkan kepatuhan petugas TPS menggunakan masker terjadi di 95 persen TPS yang dipantau, penggunaan pelindung muka ada di 93 persen TPS dan tempat pembuangan sampah tersedia di 90 persen TPS.

Namun, Dewi mengatakan ketersediaan ruang bilik khusus untuk pemilih dengan suhu tubuh di atas 37,3 derajat celcius baru sebesar 80 persen sementara 20 persen TPS lainnya belum tersedia.

“Untuk petugas enggan alat pelindung diri (APD) lengkap untuk mendampingi pemilih dengan suhu tinggi baru ada di 65 persen TPS dan 35 persen sisanya belum menggunakan APD lengkap,” tambah dia.

Dewi menambahkan ketersediaan tinta tetes sebagai bukti peserta pemilu telah memilih baru ada di 89 persen TPS yang dipantau.

Selain itu, Dewi mengatakan pada Pilkada kali ini telah memantau 227.492 orang di 34.014 titik di 299 kabupaten kota dari 33 provinsi.

Dia mengatakan kepatuhan pemilih untuk menggunakan masker cukup tinggi di angka 96,59 persen dan kepatuhan pemilih menjaga jarak mencapai 91,46 persen.

“Sampai saat ini ada 128.094 pemilih yang ditegur dan diingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan di 299 kabupaten/kota dari 33 provinsi,” lanjut Dewi.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali