Wanita Jadi Sentral Aksi Teror, Begini Penjelasan BIN

Jakarta, Gempita.co – Juru bicara BIN Wawan Purwanto mengatakan bahwa saat ini perempuan memang menjadi sentral dalam aksi teror.

“Perempuan ini menjadi salah satu sentral setelah banyak tewasnya pendukung ISIS yang khusus pria. Kemudian karena banyak kekosongan tenaga pria, maka wanita direkrut untuk itu,” ujar Wawan dalam diskusi Polemik Sindo Trijaya FM dengan tema “Bersatu Melawan Teror,” Sabtu (3/4).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Dia mengatakan, bahkan kini wanita menjadi pihak yang kerap mengajak pria untuk masuk dalam jerat terorisme.

“Ada yang begitu,” ungkapnya seperti dikutip dari laman Kumparan.com.

Dia menyebut, dalam aksinya wanita cenderung lebih emosional dan militan dibanding laki-laki. Perekrutan wanita untuk menjadi teroris ini juga terjadi di Suriah.

“Memang betul wanita lebih emosional di situ karena adanya keterlibatan emosi yang lebih daripada pria. Militan. Keterlibatan para wanita di Suriah kemudian muncul peniruan termasuk bom panci yang punya daya ledak yang lebih menggelegar karena ada tekanan di dalamnya,” jelasnya.

“Peniruan ini semula hanya ada satu napi wanita di lapas Tangerang. Berikutnya malah bertambah dari keluarga dan anak yang ikut dilibatkan, dan ini efek peniruannya dan pergerakan dan tren yang meningkat,” lanjutnya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali