Warga AS Terus Berdemo Menuntut Dicabutnya Lockdown

Ribuan warga Amerika berunjuk rasa turun ke jalan untuk unjuk memprotes perintah “tinggal di rumah”.(Foto: Ist)

Gempita.co – Jumlah kematian yang terkait dengan wabah menular virus Corona COVID-19 di Amerika Serikat pada hari ini menunjukkan angka fantastis, terdapat lebih dari 40 ribu orang.

Dikutip dari berita baru Al Jazeera pada hari Senin (20/4/2020), di saat yang sama, masyarakat negeri Paman Sam tersebut justru melakukan unjuk rasa memprotes kebijakan lockdown.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Ribuan warga Amerika berunjuk rasa, mereka turun ke jalan untuk unjuk rasa di Ibu Kota negara Washington yaitu Olympia untuk memprotes perintah “tinggal di rumah” yang dikeluarkan oleh Gubernur Jay Inslee.

Meski diminta untuk mengenakan penutupan wajah atau masker seperti yang dianjurkan oleh otoritas kesehatan masyarakat, namun itu semua diabaikan oleh para demonstran.

“Mematikan bisnis dengan memilih pemenang dan pecundang di mana ada yang esensial dan tidak penting adalah pelanggaran konstitusi negara bagian dan federal,” kata Tyler Miller salah satu panitia unjuk rasa dan seorang insinyur dari Bremerton, Washington.

Di kota Denver, ratusan orang berkumpul di ibu kota negara bagian untuk menuntut meminta penutupan kota Colorado segara diakhiri.

Para demonstran memblokir jalan protokol dengan barisan mobil yang juga diawasi oleh para petugas layanan kesehatan lengkap dengan masker di persimpangan jalan.

Sedangkan di New York sendiri yang merupakan pusat pandemi AS, pasien yang sedang dirawat terus menurun menjadi 16 ribu orang dari catatan tertinggi yaitu 18 ribu.

Demikian pula dengan jumlah pasien yang masih dirawat dengan ventilator juga ikut turun.

Diketahui ada 507 kasus kematian terbaru akibat COVID-19 di Amerika Serikat. Data itu menunjukkan penurunan dibandingkan sebelumnya, yang dalam sehari bisa tercatat ada 700 kematian.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali