Jakarta, Gempita.co-Masyarakat harus tingkatkan kewaspadaan terkait kasus COVID-19, khususnya bagi warga Jakarta. Pasalnya, sudah dua hari ini kasus aktif terus alami kenaikan.
Pada data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI, pada tanggal 25 November, jumlah kasus aktif di Jakarta naik 11 pasien. Sedangkan 26 November kemarin kasus aktif naik 15 kasus.
Kasus aktif adalah pasien positif COVID-19 yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit atau dilakukan karantina terkendali difasilitas pemerintah.
Secara total jumlah kasus aktif COVID-19 sampai hari ini sebanyak 488 orang yang masih dirawat/isolasi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia memaparkan, pihaknya telah melakukan tes PCR sebanyak 16.454 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 15.137 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 70 positif dan 15.067 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes antigen hari ini sebanyak 44.638 orang dites, dengan hasil 17 positif dan 44.621 negatif. Hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Lebih lanjut, Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
“Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 103.064 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 688.204 per sejuta penduduk,” terang Dwi, seperti dikutip dari siaran pers PPID DKI Jakarta.
Sedangkan jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 863.757 kasus. Dari jumlah tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 849.693 dengan tingkat kesembuhan 98,4 persen, dan total 13.576 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persem, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,4 persen.
Positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 0,5 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,8 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.