Waspada! Setelah Omicron, Kini Muncul Varian Lokal

ilustrasi

Jakarta, Gempita.co – Institute Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menemukan varian lokal Covid-19. Temuan ini setelah melakukan uji coba pada 18 sampel yang terdeteksi dari pasien Covid-19. Dikabarkan varian ini bermutasi dan berkembang biak di lingkungan sekitar itu dan pertama kali ditemukan di Surabaya, Jawa Timur.

“Ada 8 varian Omicron, 9 varian Delta, dan satu varian lokal,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Tryiono, dalam keterangannya, Rabu (19/1/2022) lalu.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

ITD sendiri mengklaim bahwa varian tersebut berbeda dengan mutasi Covid-19 manapun, baik itu Delta atau Omicron. Varian itu juga disebut berbeda secara karateristik dengan Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada 2019 lalu. Kendati demikian belum ada keterangan lagi apakah varian ini lebih menular dari Omicron atau varian lainnya yang lebih dulu ada.

Sebagaimana diketahui, Omicron kini menjadi varian paling menular di dunia, bahkan menggantikan Delta, meski baru ditemukan akhir November 2021 lalu.

Sementara itu, Eks Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama mengatakan jika benar ditemukan sebuah varian lokal, maka ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Pertama, adalah menganalisa secara genomik. Dari hasil analisa, barulah dapat diketahui langkah selanjutnya.

“Kalau dianggap penting, maka Indonesia tinggal menginformasikan ke Global Outbreak Alert and Response Network (GOARN) untuk nanti diputuskan apakah akan masuk variant under monitoring (VUM) atau tidak. Atau mungkin saja sudah ada laporan varian serupa dari beberapa negara lain yang mungkin perangainya tidak mengkhawatirkan,” jelas Tjandra melalui keterangan tertulis.

Tjandra menegaskan, Virus SARS CoV2 akan terus bermutasi dan tidak menutup kemungkinan muncul varian baru di berbagai belahan dunia. Namun, menurutnya, hal tersebut perlu penelitian lebih dalam.

“Tetapi varian baru bisa saja tidak punya dampak pada kesehatan masyarakat, atau ada dampak terbatas, dan lain-lain,” katanya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali