Jakarta,Gempita.co – Menurut studi serta catatan kasus, didapati data bahwa virus corona banyak menyerang orangtua dibandingkan remaja dan anak-anak. Namun demikian, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan bahwa semuar orang bisa saja terkena virus ini.
Seperti dikutip dari laman BBC, Who menyebut, walaupun bukti menunjukkan risiko tertinggi ada pada orang yang berusia di atas 60 tahun, namun anak muda termasuk anak-anak juga telah ada yang meninggal dunia akibat virus ini.
Riset di China yang telah meneliti lebih dari 2.000 anak yang telah tertular virus. Hasil studi menemukan rata-rata manifestasi klinis Covid-19 pada anak-anak tidak separah pasien dewasa.
Anak-anak, terutama bayi, sangat rentan terhadap infeksi. Belum lama ini, Inggris mencatat pasien berusia 18 tahun yang meninggal akibat memburuknya kondisi kesehatan setelah terserang virus corona.
Kemudian penelitian lain di Imperial College London telah menemukan hubungan yang jelas antara usia dan kemungkinan perawatan intensif di rumah sakit.
Studi ini menyebut orang yang berusia lebih tua lebih membutuhkan perawatan kritis setelah dinyatakan positif. Ada lima persen pasien berusia kurang dari 50 tahun yang perlu dirawat di rumah sakit karena gejalanya.
Sementara itu menurut badan Kesehatan Amerika (CDC), sekitar 80 persen kematian di AS akibat corona adalah pasien yang berusia lebih dari 65 tahun.
Katanya, orang yang lebih muda mungkin kurang berisiko mengalami sakit parah, tetapi mereka dapat dengan mudah menyebarkan virus ke orang lain.