Wih, Amerika Kerahkan Pasukan Luar Angkasa ke Semenanjung Arab

Foto: ilustrasi/istimewa

Dubai, Gempita.co – Amerika Serikat (AS) mengerahkan Pasukan Angkatan Luar Angkasa unit militer keenam yang baru dibentuk ke Semanjung Arab.

Unit militer pecahan dari Angkatan Udara itu kini memiliki skuadron terdiri dari 20 penerbang yang ditempatkan di Pangkalan Udara Al Udeid, Qatar, sebagai misi luar negeri pertamanya.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Direktur Pasukan Angkatan Luar Angkasa di Al Udeid Todd Benson menjelaskan, pengerahan ini bertujuan untuk membantu pertahanan negara-negara sekutu dari ancaman pihak lain.

“Kami mulai melihat negara-negara lain sangat agresif dalam mempersiapkan untuk memperluas konflik ke luar angkasa. Kami harus mampu bersaing dalam mempertahankan serta melindungi semua kepentingan nasional kami,” kata Benson, dikutip dari The Associated Press, Senin (21/9/2020).

Saat ini, AS menghadapi ancaman baru di wilayah tersebut terkait program rudal Iran serta upaya untuk mengganggu, meretas, dan membutakan satelit.

“Misi ini bukan hal baru dan orang-orangnya juga belum tentu baru,” kata Benson, merujuk bahwa jajarannya sudah berpengalaman bertugas di Timur Tengah.

Ancaman dari pesaing global meningkat sejak Perang Teluk pada 1991, saat itu militer AS pertama kali mengandalkan koordinat GPS sebagai informasi untuk memberi tahu posisi pasukan di gurun.

Sementara itu Benson menolak menyebut negara-negara agresif yang akan dipantau oleh para personelnya. Namun keputusan untuk mengerahkan personel Angkatan Luar Angkasa di Al Udeid dibuat berdasarkan perkembangan ketegangan selama beberapa bulan terakhir antara AS dan Iran.

Pada musim semi ini, Garda Revolusi Iran meluncurkan satelit militer pertamanya ke luar angkasa. Para ahli yakin pengiriman satelit itu merupakan program militer luar angkasa militer yang rahasia.

Iran diduga telah mengganggu sinyal satelit dan radio selama bertahun-tahun untuk memblokir saluran media asing yang berbasis di Farsi agar tidak masuk dan disaksikan rakyatnya. Semua stasiun televisi dan radio di Iran dikontrol ketat oleh pemerintah.

Otoritas penerbangan federal AS (FAA) juga memperingatkan pesawat komersial yang melintas di atas Teluk Persia berpotensi mengalami gangguan komunikasi akibat ulah Iran.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali