Jakarta, Gempita.co- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri membaca puisi pada Malam Apresiasi Puisi dengan tema Indonesia Merdeka Virus Covid dan Korupsi pada Senin (17/8) di Jakarta.
Firli Bahuri membuka penampilannya kali ini dengan pekik Merdeka … Merdeka …Merdeka….!
Firli membacakan puisi berjudul Membangun Martabat Bangsa. Puisi ini merupakan pesan kebangsaan yang kuat dan sarat dengan peringatan agar masyarakat menjauh dari perilaku buruk bernama korupsi.
Dalam semangat dan haru, Firli membacakan puisinya didepan para hadiri di Auditorium Abdurahman Saleh gedung Radio Republik Indonesia, jalan Merdeka Barat 4 -5 Jakarta Pusat.
Berikut ini puisi lengkap ciptaan Firli:
“Saudara saudara sebangsa setanah air
Kemerdekaan yang kita raih merupakan hasil kerja keras para pejuang dengan perjuangan dan pengorbanan
darah air mata tangis dari generasi ke generasi yang tidak pernah hilang dari ingatan kita semua
Bukan hanya sejarah tapi dari ruh Bangsa yang mengajarkan keberanian dan keberpihakan dan cita cita
walau ribuan mitraliur menyerbu mendetum kita telat dan tetap balik menyerbu … Itulah Indonesia
Nafas kita suara kita semangat kita kegigihan dan derajat kita yang tidak pernah mundur apalagi menyerah
Saudara Saudara Sebangsa dan Setanah air
seirama dan sepenanggungan
tentu kita bertanya pada diri kita semua
dimana kita sekarang … kemarin …hari ini
esok … lusa … tetap sama dan tidak pernah bergeser apalagi mundur dan menyerah
Kita akan tetap berjuang dengan semangat tak pernah menyerah menghadapi tantangan yang terus menghadap
saat ini lebih sulit karena datang silih berganti
dan terus datang menyerang
Ir Soekarno pernah menyampaikan perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah.
Perjuanganmu lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri
Kemarin kita mengusir cengkeraman Belanda, Jepang dan Sekutu
Sulit memuntahkan amarah menahan duka duka
dan menggelar kematian para pejuang kusuma bangsa
mereka gugur atas nama pahlawan Indonesia
hari ini kita sedang berduka
korona menyemburkan asap hitam
hitamnya semakin gelap
karena kita tidak pernah tahu
kemana arah jalan dan bagaimana melumpuhkan mereka
Corona membunuh tanpa suara merajang tanpa pedang
menguburkan tanpa banyak orang
disaat yang sama hari ini kita juga berjibaku melawan musuh musuh bangsa kita sendiri
melawan para krouptor
melawan kebodohan
melawan kemiskinan
melawan ketertinggalan
melawan ancaman disintergasi
melawan persekusi
Korupsi bukan hanya kejahatan merugikan uang negara dan bukan pula hanya sekedar perekonomian negara tetapi korupsi kejahatan yang merampas hak rakyat …merampas hak asasi manusia…