Palangka Raya – Ritual Tiwah upacara ritual penyucian dan mengantarkan roh leluhur ke alam surga yang dilaksanakan umat Hindu Kaharingan,
Kalimantan Tengah, memiliki potensi untuk menjadi wisata adat dan budaya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau Disbudpar Provinsi Kalimantan Tengah, Guntur Talajan mengatakan bahwa setiap ada pelaksanaan ritual Tiwah di Bumi Tambun Bungai ini, selalu mampu mengundang perhatian masyarakat luas.
“Ini bukti bahwa ritual Tiwah punya potensi untuk menjadi wisata adat dan budaya. Karena kalau mau menyaksikan ritual Tiwah secara langsung, harus datang ke Kalteng. Ini bisa menjadi penarik minat wisatawan,” kata Guntur Talajan kepada Borneonews pada Selasa, 2 November 2021.
Ketua Umum Kerukunan Warga OT Danum atau KWOD Kalimantan Tengah ini mengungkapkan, dirinya telah menghadiri dan turut terlibat dalam pelaksanaan Tiwah massal di Desa Tumbang Korik, Kecamatan Kahayan Hulu Utara, Kabupaten Gunung Mas baru-baru ini.
Upacara ritual Tiwah yang selama ini dilaksanakan masyarakat Dayak seperti yang baru dia hadiri ini menurut Guntur, masih masuk pada Calender of Even atau CoE Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf.
“Kita patut berbangga bahwa upacara ritual Tiwah atau upacara penyucian dan mengantarkan roh leluhur ke alam surga yang dilaksanakan umat Hindu Kaharingan ini masih masuk dari CoE Kemenparekraf,” kata Guntur Talajan lagi.
Seperti diketahui, ritual Tiwah Kalteng yang selama ini masuk calendar of event Kemenparekraf diakui sebagai ritual yang harus dilestarikan, dengan tujuan akhir mampu menarik minat wisatawan.
Sumber: Borneonews