Klaten, Gempita.co \u2013 Ketergantungan akan impor susu yang cukup besar, menuntut \u00a0peran koperasi peternak sapi \u00a0dapat meningkatkan berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan susu di dalam negeri.<\/p>\n

Karena itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengharapkan koperasi peternak sapi \u00a0lebih berperan dalam mengatasi ketergantungan tersebut.<\/p>\n

Tetan menegaskan pihaknya ingin memperkuat korporatisasi peternak di industri persusuan dengan membangun model usaha berskala bisnis.<\/p>\n

“Kami ingin memperkuat korporastisasi peternak di industri persusuan. Kita masih sangat besar impor susu kita, sehingga ini sangat strategis,” kata Teten saat mengunjungi Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) Puspetasari di Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (5\/12).<\/p>\n

Menurut Teten, KJUB Puspetasari bisa menjadi korporatisasi peternak susu sapi perah. Sehingga, kata Teten, koperasi tumbuh menjadi sektor kewirausahaan modern, yaitu tidak beternak skala perorangan, namun skala bisnis.<\/p>\n

“Khususnya di sini korporatisasi peternak susu sapi perah, koperasi mampu menjadi kewirausahaan yang modern. Peternak tidak beternak dengan skala kecil perorangan tapi skala bisnis. Dan ini (KJUB Puspetasari) sudah dalam bentuk kelembagaan koperasi,” katanya.<\/p>\n

Teten menegaskan korporatisasi peternak dan petani adalah bagian dari program besar Kemenkop UKM dalam pengembangan \u00a0koperasi di sektor produksi. Ini menjadi \u00a0tonggak infrastruktur dukungan rencana Presiden Joko Widido yang ingin mendorong korporatisasi petani.<\/p>\n

“Pada hari Sabtu sampai Minggu ini 3 kali kunjungan, yaitu ke Jawa Tengah, Jogjakarta dan Subang Jawa Barat. Kami sekarang sedang prioritaskan pengembangan koperasi-koperasi di sektor produksi,\u201d tandasnya.<\/p>\n

Teten juga menjelaskan, KJUB Puspetasari dapat menjadi role model karena skala bisnisnya sudah cukup besar. Bahkan, telah menjadi koperasi sekunder dengan menjadi anggota KUD sektor peternak susu.<\/p>\n

Selain itu, tambah Teten, pihaknya juga akan berkordinasi dengan Menteri Pertanian, terkait peremajaan bibit sapi. Ia mengaku masalah sapi perah yang sudah tidak produktif, juga menjadi kendala peternak susu di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.<\/p>\n

“Peremajaan bibit sapi yang sekarang sudah tidak produktif. Saya akan kordinasikan dengan Mentan (Menteri Pertanian). Karena ini bukan hanya usulan peternak susu di Jateng juga Jatim dan Jabar,” ungkapnya.<\/p>\n

Teten juga mengemukakan akan memberikan dukungan pembiayaan untuk memodernisasi alat beternak, serta akselerasi melalui LPDB-KUMKM maupun perbankan.<\/p>\n

Dalam kunjungan kerja ke Jawa Tengah, Teten juga mengunjungi dan berdialog dengan pengurus BMT Fadhillah Sentosa Sukoharjo, KJUB Puspetasari Klaten, Koperasi Cor Logam Batur Jaya Klaten.<\/p>\n

Turut mendampingi Deputi Produksi dan Pemasaran KemenkopUKM Victoria Simanungkalit, Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisbianto, Pjs Bupati Klaten Sujarwanto dan Dirut KJUB Puspetasari Ruslan Rosidi.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Klaten, Gempita.co \u2013 Ketergantungan akan impor susu yang cukup besar, menuntut \u00a0peran koperasi peternak sapi (Baca Selengkapnya)<\/a><\/p>\n","protected":false},"author":8,"featured_media":33534,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[13],"tags":[3542],"newstopic":[],"class_list":["post-33533","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-ekonomi","tag-kemenkopukm"],"yoast_head":"\n