Jakarta, Gempita.co – Cockpit voice recorder (CVR) milik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 harus ditemukan karena berpengaruh signifikan mengungkap penyebab jatuhnya pesawat tersebut di perairan Kepulauan Seribu.<\/p>\n

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan pencarian CVR di lokasi jatuhnya pesawat di perairan Kepulauan Seribu akan terus diupayakan.<\/p>\n

\u201cKalau tidak ketemu terus terang, kami tidak bisa menghasilkan kesimpulan apa yang terjadi di akhir-akhir itu. Tidak akan bisa terjawab kalau CVR tidak ditemukan,\u201d kata Soerjanto dalam konferensi pers virtual, Rabu.<\/p>\n

Sejauh ini, tim pencari gabungan baru menemukan flight data recorder (FDR) pada hari keempat setelah kecelakaan terjadi.<\/p>\n

Ketua Sub-komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan diskusi yang terjadi di cockpit saat detik-detik terakhir sebelum kecelakaan akan membantu mengidentifikasi masalah yang dialami oleh SJ 182.<\/p>\n

KNKT sejauh ini menemukan bahwa terjadi anomali pada sistem autothrottle atau tuas pengatur tenaga mesin pesawat Boeing 737-500 tersebut.<\/p>\n

Anomali terjadi dua kali dalam penerbangan tersebut, throttle kiri mundur sehingga tenaga mesin ikut berkurang, sedangkan throttle kanan tidak bergerak seperti macet.<\/p>\n

KNKT belum mengetahui penyebab anomali tersebut dan masih meneliti 13 komponen yang dapat memengaruhi kinerja autothrottle.<\/p>\n

Menurut Nurcahyo, autothrottle seharusnya bukan komponen yang berpengaruh signifikan.<\/p>\n

Tim investigasi masih mempertanyakan situasi apa yang dialami dan tidak bisa diatasi oleh pilot sehingga menyebabkan pesawat jatuh.<\/p>\n

\u201cMudah-mudahan jawabannya ada pada CVR, apa yang terjadi di cockpit saat itu,\u201d kata Nurcahyo.<\/p>\n

Pencarian CVR sendiri masih berlangsung di perairan Kepulauan Seribu, tepatnya di dekat Pulau Lancang.<\/p>\n

CVR kemungkinan terendam di bawah lumpur di dasar laut sehingga penyelam harus menggali secara manual.<\/p>\n

Tim pencari mengalami sejumlah kendala di lapangan, seperti cuaca buruk, gelombang tinggi, hingga gangguan visi di bawah laut karena air keruh dari banjir di Jakarta mengalir ke laut.<\/p>\n

Pesawat Sriwijaya Air jatuh setelah empat menit lepas landas pada 9 Januari 2021.<\/p>\n

Pesawat rute Jakarta-Pontianak tersebut membawa total 62 orang yang terdiri dari 2 pilot, 4 awak kabin, dan 56 penumpang.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Jakarta, Gempita.co – Cockpit voice recorder (CVR) milik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 harus ditemukan (Baca Selengkapnya)<\/a><\/p>\n","protected":false},"author":8,"featured_media":37609,"comment_status":"open","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[11],"tags":[13020,7901],"newstopic":[],"class_list":["post-41401","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-nasional","tag-knkt","tag-sriwijaya-air"],"yoast_head":"\n