Xi Jinping Bersumpah: Menghancurkan Segala Dorongan Kemerdekaan Taiwan dan Kekuatan Eksternal

Beijing, Gempita.co – Pidato perayaan peringatan 100 tahun Partai Komunis China (PKC) di Lapangan Tiananmen, Presiden China Xi Jinping sempat menyentil soal Taiwan.

Ditegaskan Taiwan adalah bagian dari ‘Satu China’.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Xi bersumpah untuk menghancurkan segala dorongan kemerdekaan terhadap Taiwan dan kekuatan eksternal yang mencoba mencampuri urusan dalam negeri China.

Xi menegaskan hal itu saat berbicara pada upacara di Lapangan Tiananmen pada momentum peringatan 100 tahun Partai Komunis China (PKC).

Xi juga menegaskan kembali ambisi Beijing untuk mencapai reunifikasi dengan Taiwan. Ia bersumpah untuk menghancurkan setiap dorongan kemerdekaan di pulau yang dianggap China sebagai provinsi pemberontak.

Menggunakan setelan Mao berwarna abu-abu, Xi bergabung dengan pimpinan puncak PKC, pejabat pemerintah dan mantan pemimpin termasuk Hu Jintao dan Wen Jiabao.

Namun mantan presiden Jiang Zemin tidak terlihat. Acara ini disiarkan langsung di televisi nasional dan media sosial.

“Tidak ada yang boleh meremehkan tekad yang kuat, kemauan yang kuat dan kemampuan yang kuat dari rakyat China untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial,” kata Xi sebagaimana dilaporkan Nikkei, Kamis (1/7/2021).

Belajar dari sejarah, Xi menambahkan bahwa hanya modernisasi angkatan bersenjata yang akan memungkinkan China untuk menjaga keamanan nasional dan stabilitas regional.

Di Hong Kong , Xi mengatakan stabilitas wilayah akan dipastikan dengan penerapan Undang-Undang Keamanan Nasional , yang dilihat oleh beberapa penduduk setempat di sana sebagai tanda penyempitan kebebasan demokrasi mereka.

Dalam sebuah pesan yang tampaknya ditujukan terhadap Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Xi mengatakan China menentang hegemonisme dan politik kekuasaan.

Bersumpah untuk menggalang bangsa melawan segala upaya untuk memisahkan dan memusuhi fondasi PKC, Xi membayangkan kebangkitan China berdasarkan kerja sama timbal balik dan pendekatan non-konfrontatif.

“Rakyat China tidak pernah menggertak, menindas, atau memperbudak orang-orang dari negara lain,” katanya dalam pidato yang berlangsung hampir satu jam.

Sumber: ATN

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali