Gempita.co- Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang mencatat penurunan kasus aktif setidaknya dalam kurun 3 hari terakhir, di mana hingga Kamis (26/8) kasus aktif tercatat sebanyak 41.031 orang.
Berdasarkan perhitungan data dari Kementerian Kesehatan RI, Kamis (26/8/2021) hingga pukul 12.00 WIB, kasus aktif tersebut turun dibanding hari sebelumnya, Rabu (25/8) yang sebanyak 46.471 kasus.
Adapun pada 3 hari sebelumnya, kasus aktif di Jawa Barat bahkan mencatat angka yang cukup tinggi. Tepatnya pada Selasa (24/8) kasus aktif di Jabar masih mencapai 50 ribu, tepatnya 54.493 kasus.
Sementara itu hari ini, tambahan kasus positif tercatat sebanyak 5.058 orang. Sehingga secara total kasus positif di Jabar terhitung menjadi sebanyak 686.362 kasus.
Kesembuhan bertambah 10.498 orang menjadi 645.331 orang. Sayangnya, meski kesembuhan naik, angka kematian belum bisa dihindari. Tercatat ada 235 kasus kematian sehingga totalnya menjadi 13.325 kasus.
Sebelumnya pada program Evening Up CNBC Indonesia, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa ada beberapa kabar baik terkait penanganan covid-19 di Jawa Barat. Pertama tidak ada lagi zona merah alias 100% wilayah di Jabar masuk zona sedang.
“Kemudian mayoritas PPKM level 3 dan ada level 2. Berita hari ini, menggembirakan karena keterisian RS sebanyak 21% dari sebelumnya pada kasus puncak kurang lebih 91%,” katanya.
Terkait adanya kenaikan kasus, dia mengatakan bahwa hal tersebut karena adanya penundaan dari sisi pendataan. Ada sekitar 4 ribu tambahan kasus, yang merupakan kasus lama berasal dari wilayah Depok. Kasus tersebut baru saja diverifikasi karena adanya perbedaan laporan.
“Kesembuhan dua ribuan melonjak jadi 14 ribu dalam dua hari. Kalau ada kasus ribu-ribuan di Jabar itu adalah kasus lama diverifikasi ulang,” pungkasnya.