Ukrania, Gempita.co– Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Jembatan Crimea adalah target sah militer Kyiv.
Sebab, jembatan yang menghubungkan semenanjung Crimea dengan daratan Rusia itu membawa perang, bukan perdamaian.
Jembatan terpanjang di Eropa itu diguncang ledakan pada hari Senin lalu, menewaskan pasangan suami istri dan menyebabkan anak dari pasangan itu terluka.
Itu merupakan serangan kedua setelah Oktober lalu jembatan tersebut juga diguncang ledakan yang membuatnya rusak parah.
AS Akui Ukraina Kehilangan Pasukan Secara Signifikan dalam Perang Lawan Rusia Ukraina menyambut baik serangan hari Senin, tetapi para pejabat Kyiv tidak secara langsung mengeklaim bertanggung jawab, dan Moskow menyalahkan Ukraina.
Crimea dianeksasi oleh Rusia dari Ukraina pada tahun 2014 dan Kyiv ingin merebutnya kembali selama perang melawan invasi skala penuh Rusia yang telah berlangsung 17 bulan.
Menurut Zelensky, jembatan jalan dan rel—yang dibangun oleh Rusia dan dioperasikan pada tahun 2018—bukan hanya jalan logistik.
Zelensky menyampaikan hal itu saat berbicara melalui tautan video untuk konferensi keamanan Aspen di Amerika Serikat.
“Ini adalah rute yang digunakan untuk memberi makan perang dengan amunisi dan ini dilakukan setiap hari. Dan itu memiliterisasi semenanjung Crimea,” kata Zelensky, seperti dikutip Reuters, Sabtu (22/7/2023).
“Bagi kami, ini adalah fasilitas musuh yang dibangun di luar hukum internasional dan semua norma yang berlaku. Jadi, bisa dimengerti, ini adalah target bagi kami. Dan target yang membawa perang, bukan perdamaian, harus dinetralkan,” paparnya.