Gempita.co-Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan lima penumpang Susi Air berhasil dievakuasi setelah pesawatnya diduga dibakar oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
“Untuk penumpang saat ini semuanya sudah bisa diamankan, sudah dievakuasi,” kata Listyo kepada wartawan, Rabu (8/2).
“Enggak ada (yang disandera),” sambungnya.
Sementara pilot pesawat tersebut masih belum berhasil diselamatkan dan masih dalam pencarian. Listyo menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk tindakan selanjutnya.
“Kita sudah bicara dengan beberapa, khususnya New Zealand sendiri, bahwa serahkan kepada kita dan kita akan ambil langkah-langkah penyelamatan pilot dari Susi Air saat ini sedang dalam pencarian,” katanya.
Sebelumnya, Listyo membenarkan pilot serta penumpang Susi Air dibawa oleh OPM yang disebut polisi sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Ia menyatakan pihaknya telah mengerahkan Tim Gabungan Operasi Damai Cartenz untuk mencari pilot dan penumpang.
“Terkait dengan perkembangan dari pilot dan penumpang yang diamankan oleh KKB saat ini sedang dalam pencarian tim gabungan dari Operasi Damai Cartenz. Saat ini sedang melakukan operasi pencarian. Untuk hasilnya nanti akan kami informasikan,” kata Listyo.
Senada, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen M Saleh Mustafa juga sebelumnya mengatakan bahwa pilot dan penumpang Susi Air disandera oleh kelompok Egianus Kogoya.
“Iya, kelompok EK (Egianus Kogoya),” kata dia.
Namun, Saleh akhirnya membantah adanya penyanderaan tersebut. Saleh mengatakan penumpang pesawat itu merupakan Orang Asli Papua (OAP).
“Untuk penumpang itu warga (Distrik) Paro, OAP, jadi tidak disandera,” kata Saleh melalui pesan singkat.
Saleh mengatakan aparat masih memastikan keadaan penumpang pesawat tersebut itu.
“Untuk aman atau belum masih diselidiki, tapi yang jelas tidak disandera,” kata dia.
Di sisi lain, ia menyebut aparat gabungan masih juga mencari keberadaan Captain Philips M yang menjadi pilot pesawat tersebut.
“Masih kita cari terus pilot asing,” katanya.
Saleh mengatakan tim gabungan TNI-Polri telah mengevakuasi 15 pekerja pembangunan Puskesmas di Distrik Paro, Nduga ke Distrik Kenyam.
“Proses evakuasi yang dilakukan melibatkan aparat gabungan TNI Polri menggunakan helikopter. Saat ini para warga sipil tersebut berada di Kenyam dan mendapatkan perawatan dari tim medis,” kata Saleh.